Maraknya e-commerce di Indonesia mendorong meningkatnya persaingan di bisnis kurir dan logistik. Hal ini ditandai dengan maraknya pemain baru di industri ini dan berkembangnya layanan yang muncul.
Terkait dengan bisnis kurir dan logistik, riset Inventure-Alvara pada Juni 2021 yang melibatkan 532 responden yang tersebar di 7 kota besar di Indonesia menyebutkan bahwa sebagian besar (77,3%) responden setuju kurir yang cepat dan tepat lebih dipilih dibandingkan kurir yang hanya memberikan harga murah. Sementara di sisi lain, 60,9% responden menganggap brand jasa kurir tidak penting karena menurut mereka layanan yang diberikan umumnya sama saja
"Persaingan yang keras di industri pengiriman telah membentuk konsumen menjadi smart customers. Mereka kian kritis menginginkan layanan yang berkualitas walaupun dengan harga yang lebih tinggi," kata Yuswohady, Managing Partner Inventure dalam paparan riset "Indonesia Industry Outlook 2nd Semester 2021: Consumer Megashifts Post Vaccine" yang diadakan secara virtual pada Senin (26/7), di Jakarta.
Riset juga mengungkap seputar properti. Hasilnya, ketika kebijakan WFH (Working From Home) dilaksanakan permanen, konsumen tetap berminat membeli properti yang dilengkapi dengan fasilitas TOD (Transit Oriented Development).
Sebanyak 54% responden menganggap akses ke pusat kota masih sangat penting sementara 56,2% menjawab fasilitas TOD adalah selling point yang harus ada. Kombinasi fasilitas akses dan TOD adalah paket menarik yang menjadi faktor pertimbangan utama ketika membeli properti.
"Kami memprediksi bahwa WFH dan WFO akan berjalan seiring dimana waktu kerja akan terbagi menjadi bekerja di rumah dan di kantor. Karena itu akses dan kedekatan dengan pusat-pusat kota tempat mereka berkantor tetap akan penting,” kata Yuswohady. ()