Short Macchiato adalah yang ketiga, mirip dengan espresso
tapi dengan sesendok susu dan busa untuk melunakkan rasa keras dari espresso.
Kita akan menemukan bahwa barista di berbagai negara membuat short macchiatos
secara berbeda. Namun cara tradisional membuat macchiato pendek adalah dengan
menembakkan Espresso dalam gelas pendek atau cangkir espresso, sesendok susu
dan busa diletakkan di atas kopi espresso.
Keempat adalah Long Macchiato, pada dasarnya sama dengan
Short Macchiato namun dengandouble tembakan espresso. Aturan sepertiga yang
sama berlaku dalam Macchiato yang dibuat secara tradisional, yaitu dua tembakan
Espresso di gelas atau cangkir dengan sesendok susu dan busa yang diletakkan di
atas espresso.
Ristretto type kopi kelima, adalah tembakan espresso yang
diekstraksi dengan jumlah kopi yang sama namun setengah dari jumlah air
Espresso. Hasil akhirnya adalah ekstraksi espresso yang lebih terkonsentrasi
dan lebih gelap. Pembuatannya adalah ekstrak espresso standar dengan setengah
dari jumlah air.
Keenam adalah Kopi Long Black adalah alias
"americano" adalah air panas dengan tembakan Espresso yang diambil di
atas air panas. Pembuatannya dengan cara mengisi cangkir dengan 1/3 air panas,
kemudian tuangkan satu gelas Espresso di atas air panas.
Tipe kopi lainnya selain yang enam tersebut di atas adalah
Cafe latte, Cappucino, Flate white, Piccolo latte, Mocha dan Affogato. Nah dari
berbagai tipe minuman kopi tersebut menunjukkan kepada kita bahwa nilai
tambahnya adalah di kreativitas membuat berbagai macam atau tipe kopi siap diminum.
Jadi kuncinya adalah tidak hanya sekedar memproduksi biji
kopi, mengolahnya menjadi biji kering yang telah diroaster, tetapi membuat
berbagai macam sajian sehingga orang dapat memilih banyak alternatif minuman
sesuai dengan selera.
Bila melihat biji kopi yang telah disangrai (roasted) saya
selalu ingat pada Thomas, teman dari France seperjalanan di pesawat yang saya
ceritakan di awal. Menurut dia, kunci utama untuk menghasilkan aroma dan cita
rasa kopi yang enak adalah roaster ini.
Temperaturnya harus tepat, tak boleh terlalu panas karena
bisa merusak cita rasa kopi. Kelembabannya juga harus pas. Karena itu waktu dan
lamanya juga harus pas pula. Dia butuh riset bertahun-tahun untuk
mengetahui pada suhu, kelembaban dan waktu yang pas untuk mengetahuinya.
Lebih sulit lagi setiap jenis kopi dan bahkan asal lokasi
kopi memerlukan pengeringan yang spesifik. Disitulah seninya, kata Thomas. Faktor
ini pula yang harus kita pikirkan.
Beberapa waktu lalu, MixMarcomm dan Toffin meluncurkan kajiannya tentang bisnis kafe di Indinesia. Bila lima atau tujuh tahun lalu ada budaya nongkrong minum kopi di kafe, sekarang selain nongkrong tadi ada trend baru, yakni coffee to-go shop atau kedai kopi take away.
Dalam setahun terakhir, hampir 40% responden membeli kopi di kedai coffee to-go. Disini kedai kopi menyediakan kopi siap minum dalam kemasan siap bawa (ready to go) sehingga bisa dikonsumsi di tempat lain.
Trend ini sejalan dengan perubahan generasi peminum kopi...