Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan perbankan syariah tumbuh sangat pesat. Oleh karena itu, BCA Syariah memutuskan untuk melakukan kerja sama strategis dengan BMT Sidogiri--salah satu pondok pesantren di bawah bendera Nahdatul Ulama (NU). Kerja sama tersebut dalam bentuk fasilitas pembiayaan sebesar Rp 30 miliar, untuk disalurkan pembiayaannya kepada para Usaha Kecil Menengah (UKM).
Pembiayaan BCA Syariah di tahun 2012 tercatat mencapai Rp 1 triliun atau tumbuh sebesar 48 persen dibandingkan 2011 sebesar Rp 681,3 miliar.
Dipilihnya BMT Sidogiri tak lepas dari kinerja Sidogiri yang sangat cemerlang. Sampai Sepetember 2012, jumlah nasabah BMT Sidogiri mencapai 5.533 orang. Produknya pun tercatat variatif, yakni tabungan haji, tabungan lebaran, dan sebagainya. Adapun, omset BMT Sidogiri sudah mencapai Rp 3 triliun. Sementara asetnya hingga Desember 2012 mencapai Rp 663 miliar.
"Kami berharap hubungan ini akan dapat berlanjut di masa mendatang. Terutama, dalam hal memperbaiki layanan kepada para nasabah BMT Sidogiri. Ke depan, BCA Syariah juga berharap dapat melakukan kemitraan dengan koperasi pesantren yang berada di bawah NU, yang jumlahnya mencapai 21 ribu lebih pesantren di pelosok Indonesia," ungkap Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.
Portofolio pembiayaan BCA Syariah tiap tahunnya makin membaik. Jika pada tahun 2011 pembiayaan BCA Syariah mencapai Rp 681,3 miliar, maka bank yang diluncurkan pada April 2010 itu, pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 1 triliun. Itu artinya, tumbuh sebesar 48 persen.
Bahkan, BCA Syariah berhasil mencapai 120 persen di atas target pembiayaan yang ditetrapkan dalam rencana bisnis bank. Pertumbuhan pembiayaan yang dicatat BCA Syariah berada di atas pertumbuhan pembiayaan industri perbankan syariah, yang hanya tumbuh 40 persen.
