marcomm

Sengitnya pertarungan pusat belanja di Jakarta--yang kini jumlahnya mencapai tak kurang dari 76 mal--dijawab Kalibata Mall dengan melancarkan strategi Metamorphosis, alias re-branding. Mal yang usianya terhitung lawas itu, 22 tahun, sejak dua tahun silam memutuskan untuk bersolek diri. Obyektifnya, demi menampilkan wajah baru dengan konsep yang modern untuk mengikuti perubahan kustomer yang begitu dinamis.

Setelah rebranding, kini Plaza Kalibata memiliki okupansi hingga 98 persen, dengan total sekitar 20 ribu pengunjung potensial setiap harinya, yang mayoritas berasal dari kalangan keluarga menengah, seperti keluarga muda dan profesional muda.

Tepat pertengahan Mei 2013 ini (15/5), Kalibata Mall melakukan re-branding menjadi Plaza Kalibata, dengan biaya re-opening mencapai Rp 45 miliar. Seiring dengan re-branding tersebut, tampilan dan tenant anyar pun dihadirkan. Sebut saja, internasional maupun nasional brand seperti Matahari Department Store, Giant, Cinema XXI, toko buku Gramedia, Electronic Solution, HP Center, NAV Karaoke, dan Fun World.

Saat ini, Plaza Kalibata memiliki okupansi hingga 98 persen. Setiap harinya mampu dikunjungi 20 ribu customer potensial yang mayoritas berasal dari kalangan keluarga menengah, seperti keluarga muda dan profesional muda. Sementara dulu, pengunjung hanya mentok di angka 7.000 orang per hari, dengan customer kelas menengah bawah.

Dikatakan Tedy Marco, Direktur Plaza Kalibata, "Ada dua hal yang dicari orang di mal. Pertama, departement store. Kedua, restoran. Oleh karena itu, kami hadirkan Matahari sebagai anchor tenant serta restoran dan cafe di area teras Plaza Kalibata. Selain itu, dalam rangkaian re-branding ini, kami juga melakukan beragam event dan promosi."

Dengan metamorphosis ini, diakui Tedy, pihak Plaza Kalibata berharap jumlah pengunjung dan nilai transaksi per visitnya meningkat. Re-branding Plaza Kalibata juga merupakan caranya dalam menjawab perubahan customer yang ada di kawasan Kalibata, tepatnya dengan kehadiran apartemen Kalibata City.