Layanan Digital Picu Pertumbuhan Laba Bersih Mandiri Syariah

Fokus strategi PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) yang mengarah pada customer centric dan customer solutions berhasil menopang kinerja perusahaan selama pandemi. Terbukti, Mandiri Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 719 miliar per Juni 2020. Itu artinya, naik signifikan 30,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Diungkapkan Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari, kenaikan laba ditopang pendapatan margin dan FBI (Fee based income) yang antara lain disumbang dari layanan digital. Selama masa pandemi terjadi shifting cara bertransaksi, yakni dari transaksi di cabang menjadi transaksi digital. Dengan demikian, transaksi Mandiri Syariah Mobile dan Internet Banking Mandiri Syariah meningkat signifikan.

Fee based income (FBI) layanan digital naik signifikan 35,83%, yakni dari Rp 107,87 miliar per Juni 2019 menjadi Rp 146,52 miliar pada Juni tahun ini. Kontribusi fee based income layanan digital terbesar datang dari mobile banking yang melonjak 65,38% (yoy), dari Rp 17,29 miliar per Juni 2019 menjadi Rp 28,60 miliar per Juni 2020.

Sementara itu, hingga Juni 2020, user dan transaksi melalui Mandiri Syariah Mobile (MSM) juga terus naik mencapai 1,25 juta user, naik 93,89% year on year dengan jumlah transaksi melonjak hingga 19,49 juta transaksi.

“Inovasi pembukaan rekening online pertama yang dimiliki bank syariah di Indonesia juga mencatat kenaikan yang signifikan dengan 18.000 pembukaan rekening per bulan. Angka ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 36% nasabah baru melakukan pembukaan rekening secara online,” paparnya.

Sebagai bentuk dukungan pada nasabah terdampak Covid-19, Mandiri Syariah memberikan solusi dengan membentuk pola dan skema restrukturisasi bersama bagi nasabahnya. Hingga saat ini Mandiri Syariah telah memberikan restrukturisasi pembiayaan senilai Rp 7,1 triliun kepada lebih dari 29.000 nasabah di seluruh Indonesia, di mana 42% di antaranya merupakan nasabah segmen UMKM.

Ditambahkan Direktur Finance, Strategy dan Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho, hingga akhir Juni 2020, Mandiri Syariah juga telah mencatat DPK di angka Rp 101,78 triliun. Itu artinya, mengalami pertumbuhan 16,52% dari Rp87,36 triliun per Juni 2019. Dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai hingga 57,93% yang dikontribusi oleh pertumbuhan Tabungan sebesar 72,11% dari total low cost fund.

Pertumbuhan DPK tersebut juga mendorong aset Mandiri Syariah per akhir Juni 2020 mencapai Rp 114,40 triliun atau naik 13,26% dibandingkan Juni 2019 yang sebesar Rp 101,01 triliun. Pencapaian ini memperkuat posisi Mandiri Syariah sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)