Mendesak, Dekarbonisasi Sektor Industri Menuju NZE

MIX.co.id – Sektor industri menjadi penyumbang terbesar (74,5%) emisi gas rumah kaca (GRK) di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi industri untuk melakukan dekarbonisasi dengan menggiatkan usaha atau bisnis berkelanjutan (sustainable).

“Mengurangi emisi GRK secara signifikan dapat terwujud jika dimulai dari industri. Transisi bisnis industri menuju Net Zero Emission (NZE) sesuatu yang mendesak yang perlu dilakukan sejak sekarang karena prosesnya yang panjang,” ujar Nailah Shabirah, Energy and Sustainable Business Engagement Specialist, WRI Indonesia.

Hal itu disampaikan di acara Media Coaching Workshop bertema "Optimalisasi Komitmen Reduksi Emisi Karbon di Indonesia: Tantangan dan Peluang" yang diselenggarakan baru-baru ini (26/2), di Jakarta.

Langkah dekarbonisasi menuju bisnis berkelanjutan ini tidak hanya memberi dampak positif bagi lingkungan, tapi juga berdampak pada kelangsungan bisnisnya.

Hal tersebut tercermin dari perilaku konsumen (behavioral consumer) yang mulai memperhatikan aspek keberlanjutan. Di tingkat global, Nailah dalam materi pemaparannya menyebutkan, 78% konsumen global menganggap bahwa gaya hidup yang berkelanjutan (sustainable lifestyle) adalah sesuatu yang penting. Dan 68% konsumen global bersedia membayar mahal untuk brand atau produk ramah lingkungan.

Sementara behavioral consumer di Indonesia, sebanyak 40% konsumen bersedia membayar lebih pada brand atau produk yang ramah lingkungan, dan 34% konsumen di Indonesia bersedia membayar lebih untuk bersumber lokal.

Mengacu pada perubahan perilaku konsumen tersebut, tak pelak banyak perusahaan mulai bertransisi dengan menjalankan bisnis berkelanjutan. Salah satunya L’Oreal, brand kecantikan ternama yang menerapkan bisnis berkelanjutan.

Menurut Fikri Alhabsie, Corporate Responsibility Director, L’Oreal Indonesia, pihaknya berkomitmen tinggi melakukan dekarbonisasi di Indonesia.

“Sekitar 40 tahun yang lalu, kami sudah membicarakan animal testing. Sekarang, kami punya komitmen yang baru ‘L’Oreal for the Future’ untuk tahun 2030 dan produk L’Oreal dihasilkan dengan menerapkan sustainable,” tandas Fikri. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)