Mengusung "Circular Economy" di Pameran K 2019

Fokus pada "Circular Economy, Resource Conservation, and digitization", Pameran K 2019 akan kembali digelar di kota Düsseldorf, Jerman, pada 16-23 Oktober 2019 mendatang. Selain menghadirkan mesin-mesin pemrosesan plastik dan karet terkini, Pameran K 2018 juga akan menghadirkan forum-forum bisnis yang dihadiri oleh para pelaku industri plastik dan karet di dunia.

Jelang pameran K 2019, Messe Düsseldorf selaku penyelenggara pameran, menggelar roadshow seminar ke negara-negara yang memiliki potensi tinggi di industri plastik dan karet. Salah satunya, roadshow seminar pameran K 2019 diselenggarakan pada hari ini (2/5) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, dan dihadiri oleh para pelaku industri plastik dan karet Indonesia.

Diterangkan Petra Cullman, Global Portfolio Director Plastics & Rubber Messe Düsseldorf Gmbh, ”Pameran K 2019 Düsseldorf adalah barometer kinerja industri plastik dan karet dunia dan pusatnya inovasi. Perusahaan-perusahaan ternama di industri plastik dan karet dari berbagai belahan dunia akan bertemu memamerkan teknologi terbaru mereka, membahas tren terkini sekaligus menetapkan arah untuk masa depan."

Pameran K 2019 akan diikuti oleh lebih dari 3.000 perusahaan dari seluruh dunia. Sementara itu, untuk pengunjung, penyelenggara menargetkan 200.000 pengunjung. "Pada Pameran K 2019 ini, kami juga akan mengangkat topik hangat seputar ‘plastics for sustainable development’ dan ‘circular economy’. Topik ini akan dibahas secara komprehensif dalam seminar-seminar yang digelar sepanjang pameran," tuturnya.

Ditambahkan Wakil Ketua Umum Pengembangan Bisnis INAPLAS Budi Susanto Sadiman, plastik berperan besar dalam kehidupan modern. Masalah lingkungan yang terjadi bukan pada plastiknya, tetapi pada perilaku manusia dan ketidaksiapan manajemen limbah.

"Hal ini perlu diklarifikasi agar tidak menimbulkan kerusakan pada industri dan perlu ditangani segera antara lain dengan konsep circular economy yang dibawa di Pameran K 2019. Konsep itu membuat siklus pakai plastik tidak lagi berakhir di tempat pembuangan sampah dan dapat kembali dimanfaatkan, baik dalam bentuk bahan daur ulang, lisrik, bahan bakar, dan naphtha," urai Budi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)