New Landscape of Delivery Services Industry 2021

Industri e-commerce di Tanah Air mengalami pertumbuhan pesat di tengah pandemi Covid-19. Kondisi ini membuka kesempatan luas bagi perusahaan logistik dan turunannya untuk turut memberikan kontribusi dalam proses pengiriman (delivery services).

Hal itu terungkap dalam webinar “New Landscape of Delivery Services Industry” yang diselenggarakan Mix MarComm pada Jumat sore (23/7) di Jakarta.

Semakin menjamurnya bisnis e-commerce di Indonesia, ditangkap sebagai peluang besar oleh para pemain jasa pengiriman yang mulai fokus mendukung e-commerce. Bahkan, menurut Farid Fatahillah, Associate Consultant Inventure, besarnya layanan delivery services yang handle pengiriman dari e-commerce mendorong sejumlah marketplace memiliki delivery services.

“Pemain e-commerce punya delivery services. Contohnya Shopee dan Tokopedia,” ujar Farid yang menjadi pembicara dalam webinar tersebut.

Hal menarik lain yang terjadi pada konsumen di era pandemi Covid-19 ini adalah konsumen memilih produk berbasis lokal lantaran mobilitas terbatas. Istilah mager (males gerak) seolah telah menjadi ungkapan umum sehingga muncul tren go food untuk pesan makanan/minuman, termasuk belanja kebutuhan sehari-hari via online.

Farid mencermati, pertumbuhan pesat e-commerce menunjukkan era digital yang sedang happening. Masyarakat menggunakan gadget untuk mendukung semua aktifitas sehari-hari. “Uniknya, digitalisasi tidak hanya millennial, tapi juga bagi generasi X hingga generasi baby boomer,” paparnya.

Hasil riset Logistic Post Vaccine yang diselenggarakan Inventure pada Juni 2020 lalu mengungkapkan sejumlah sikap atau pendapat konsumen terkait jasa pengiriman. Diantaranya bahwa ongkos kirim (ongkir) menjadi pertimbangan utama bagi rerponden konsumen dalam memilih perusahaan kurir. Dalam hal pembayaran, sebagian besar konsumen (69,2%) memilih pembayaran secara cash on delivery (COD) dibandingkan pembayaran dengan digital payment.

Yang menarik dalam riset ini adalah konsumen menganggap semua perusahaan atau brand delivery services sama saja. “Konsumen hanya melihat benefit yang disuguhkan oleh perusahaan kurir,” tutur Farid lagi.

Sementara pembicara Kristiyanto selaku Chief Marketing Officer Ivosights memaparkan seputar percakapan logistik di social media (socmed). Rata-rata dalam sebulan mencapai 96.987 percakapan. Jumlah ini, katanya, hanya sekitar 18,08% dibandikan percakapan telco yang mencapai 536.345 percakapan.

Para pemain delivery services menggunakan kanal socmed, seperti Instagram, Youtube, Facebook, dan Twitter untuk mengedukasi unique selling product (USP) dan edukasi layanannya. Menurutnya kanal Instagram cukup efektif untuk program kampanye dan brandawareness.

Direktur Operasi PT KAI Logistik Edy Setiawan yang juga hadir menjadi pembicara memaparkan tentang kiprah KAI Logistik selaku anak perusahaan yang dibentuk PT KAI.

Saat ini KAI Logistik menawarkan empat lini bisnis utama, yaitu Angkutan Multi Commodity (pengiriman komoditas untuk angkutan peti kemas, semen, komoditas khusus seperti limbah B3); Terminal Logistik (mengelola terminal logistik dan melayani bongkar muat, Warehouse Management, container storage, packing, hingga pengangkutan BBM); Penanganan Batubara (melayani loading/unloading dan stockpile batubara); serta Kurir dan Logistik (pengiriman barang dan dokumen ke berbagai wilayah di Tanah Air).

Di samping memanfaatkan kanal socmed untuk komunikasi ke pelanggan, pihaknya juga belakangan gencar melakukan promotion untuk edukasi melalui flyer, ads, hingga digital campaign.

Maraknya e-commerce yang terjadi saat ini, diakui memiliki potensi yang cukup besar bagi industri kurir. “Marketplace sebuah keniscayaan yang tak bisa dihindari,” ujar Edy. Kendati saat ini fokus utama mempertahankan eksisting market dan pelanggan untuk angkutan barang ritel, imbuhnya, namun bertahap mulai merambah pengiriman e-commerce.

Award Most Engage Delivery Services Brand 2021

Dalam kesempatan itu digelar pula acara Indonesia Most Engage Delivery Services Brand 2021, yang merupakan event award perdana MIX MarComm untuk para pemain delivery services.

Pemimpin Redaksi Mix MarComm Lis Hendriani mengungkapkan, seiring dengan berkembangnya industri jasa pengantaran/pengiriman barang (delivery services), diperlukan benchmarking pencapaian masing-masing brand berdasarkan pengukuran terhadap variable tertentu.

“MIX MarComm bersama Ivosights mengukur variable brand engagement di media sosial dan website untuk menilai pencapaian brand industri ini. Pengukuran ini penting untuk menunjukkan tingkat keterikatan brand dengan warganet yang jumlahnya terus meningkat—lebih dari separuh jumlah riil warga negara Indonesia,” papar Lis.

Social Media Monitoring dilakukan dengan melihat tingkat apresiasi audience (Applause) kepada setiap unggahan brand di media sosial, tingkat kerelaan audience membagikan kembali unggahan tersebut (Amplification), dan tingkat antusiasme audience dalam memberikan komentar atau tanggapan kepada konten yang diunggah (Conversation).

Setelah melewati penjurian yang ketat terhadap peserta award yang jumlahnya mencapai seratusan perusahaan delivery services, akhirnya ditetapkan para pemenang. Berikut daftar pemenang pada masing-masing kategori.

  • Kategori Kurir Parcel
  1. J&T Express
  2. Si Cepat Ekspres
  3. GrabExpress
  4. GoSend
  5. Anteraja

  • Kategori Ekspedisi
  1. J&T Express
  2. SiCepat Ekspres
  3. Anteraja
  4. Paxel
  5. KAI Logistik (KALOG)

  • Kategori Logistik
  1. DHL Supply Chain
  2. LAZ Logistics
  3. JNE Logistics
  4. KAI Logistik (KALOG)
  5. RPX

  • Kategori Kargo
  1. DHL Forwarding
  2. JNE
  3. J&T Express
  4. Indah Logistik
  5. Dakota Cargo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)