MIX.co.id – OY! Indonesia, perusahaan financial technology yang berfokus pada money moving, memasuki babak pendanaan seri A di kuartal kedua 2021 setelah mendapat suntikan dana Rp 443,2 miliar. Pendanaan seri A ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura SoftBank Ventures Asia (SBVA).
CEO OY! Indonesia, Jesayas Ferdinandus, mengungkapkan bahwa pihaknya sangat antusias dalam menyambut pertumbuhan yang luar biasa dengan total valuasi
lebih dari Rp 1,4 triliun, sehingga menempatkan OY! Indonesia sebagai startup yang sukses menyandang predikat Centaur.
“Dalam rangkaian pendanaan ini, dukungan dari berbagai investor seperti SoftBank Ventures Asia, MDI, Pavilion Capital, AC Venture, CCV, Wavemaker, PT SAT, Saison Capital Pte. Ltd., Orion Advisors (DST Founders) siap membawa OY! Indonesia ke fase pertumbuhan berikutnya dan memperluas bisnisnya di Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi pada Kamis (23/9), di Jakarta.
Mulai beroperasi sejak tahun 2018, kiprah OY! Indonesia semakin diakui sebagai perusahaan di bidang money movement dan menyediakan infrastruktur keuangan menyeluruh, baik untuk kebutuhan pembayaran online maupun pembayaran offline/tunai.
OY! Indonesia menjadi penjembatan bagi semua pelaku ekonomi, mulai dari pihak konsumen, pemilik bisnis, fintech, serta bank.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan ini harus dilandaskan oleh komitmen dalam mewujudkan visi OY! Indonesia sebagai penyedia infrastruktur agregator money movement terbaik dan terlengkap di Indonesia,” lanjut Jesayas.
Sementara Partner SoftBank Ventures Asia, Cindy Jin, menegaskan bahwa money movement tidak hanya mewakili peluang pasar yang besar, tapi juga meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.
“Oleh karena itu, kami mengapresiasi inisiatif yang telah dibangun oleh OY! Indonesia melalui infrastruktur keuangan di berbagai metode pembayaran online dan offline,” tuturnya.
Dengan dukungan fitur-fitur yang canggih, OY! Indonesia memberikan pengalaman bertransaksi yang semakin mudah, aman, dan nyaman.
Saat ini OY! Indonesia memiliki satu juta pengguna aktif yang tercatat berdasarkan penggunaan aplikasi mobile. ()