Pembangunan yang menekankan emisi yang rendah bukan lagi pilihan, tapi sudah jadi keharusan. Seluruh pihak harus mendukung pembangunan rendah karbon berkelanjutan di Indonesia. Hal ini diimplementasikan dengan peluncuran Jejaring Indonesia Rendah Emisi (Indonesia Low Emission Network) atau JIRE.
JIRE bergerak di bawah koordinasi Yayasan Mitra Hijau (YMH ) merupakan LSM nasional yang didirikan pada tahun 2013.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brodjonegoro menyatakan, JIRE akan menjadi mitra nasional bagi pemerintah untuk mengimplementasikan Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang akan datang. “Pemerintah Indonesia akan membutuhkan dukungan semacam ini untuk mencapai target pengurangan emisi nasional secara bersama-sama,” ujarnya dalam acara launching JIRE di Jakarta, Selasa (19/2).
Kehadiran JIRE bertujuan untuk menguatkan kerjasama antara pemerintah dan non pemerintah dalam pengkajian kebijakan rendah karbon, peningkatan pengetahuan dan saling berbagi informasi praktek dalam pengurangan emisi di antara anggota, peningkatan akses pendanaan untuk pembangunan rendah karbon, serta untuk peningkatan keterlibatan sektor swasta dan non-pemerintah lainnya di dalam implementasi pembangunan rendah karbon di Indonesia.
“Sekarang ada peluang nyata bagi Indonesia untuk lebih menguatkan perencanaan pembangunan rendah karbon dalam rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjangnya,” ugkap Christiana Figueres, Pemrakarsa (Convenor) Mission 2020 dan Sekretaris Eksekutif UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change), lembaga PBB yang mengurusi masalah perubahan iklim.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK sejak Indonesia menjadi tuan rumah COP 13 pada tahun 2007, dan sekarang bertujuan untuk mencapai target pengurangan emisi sebesar 29% (dengan dana pemerintah), dan hingga 41% apabila dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
“Ini menunjukkan bahwa pembangunan rendah karbon bukan hanya program pemerintah, tetapi akhirnya juga menjadi kebutuhan para pelaku non-pemerintah. Bersama-sama kita dapat mencapai target pengurangan emisi nasional kita”, kata Dicky Edwin Hindarto, mewakili Yayasan Mitra Hijau (YMH), pendiri JIRE. ()