MIX.co.id – Pemerintah perlu menjaga tingkat inflasi, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di mana harga-harga kebutuhan sehari-hari masyarakat cenderung naik. Terkait hal itu, para pelaku usaha mengharapkan pemerintah tidak melakukan pelarangan angkutan barang tetapi memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin).
Hal itu menjadi benang merah dari hasil diskusi bertema “Kebijakan Pembatasan Angkutan Barang, Urgensi, dan Penerapannya” yang diinisiasi Institut Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL) di Auditorium ITL, Jakarta, baru-baru ini (28/11).
Menurut Rektor ITL Yuliantini, pada setiap hari libur Nataru para pelaku usaha selalu dihadapkan pada pelarangan angkutan logistik. Salah satu sektor industri yang paling merasakan dampaknya adalah industri logistik angkutan barang.
“Regulasi pelarangan angkutan logistik tidak hanya mempengaruhi jalur distribusi, tetapi juga dapat berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan komoditas,” ujarnya.
Plt. Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik Kementerian Perdagangan (Kemendag) Krisna Ariza mengaku justru lebih mengkhawatirkan dampak inflasi yang dimunculkan dampak dari pelarangan angkutan logistik ini saat Nataru mendatang.
“Kalau kita lihat dari pengalaman sebelumnya dalam lima tahun terakhir, inflasi mengalami peningkatan pada periode Nataru. Harga barang-barang kebutuhan pokok atau harga pangan bergejolak sangat berfluktuatif. Ini yang perlu diantisipasi,” tukasnya yang menjadi salah satu pembicara.
Ia mengusulkan agar Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)...