Pentingnya ASN dan SDM Kemenag Cakap Digital

MIX.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Kementerian Agama RI (Kemenag) menggelar program Literasi Digital Sektor Pemerintahan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Agama. Objektif dari program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi ASN dan SDM Kementerian Agama dalam bidang teknologi digital.

Digelar selama dua hari, 28 Februari-3 Maret 2023, program literasi digital tersebut dapat diikuti secara daring melalui live streaming Youtube dan Zoom. Peserta daring yang mengikuti program tersebut mencapai 983 peserta. Sementara itu, target capaian program literasi digital diharapkan menjangkau 24.000 ASN dan SDM di Kementerian Agama.

Dituturkan Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto, melalui program ini, ASN dan SDM Kementerian Agama akan belajar memahami kecakapan digital yang akan meningkatkan kewaspadaan pada penggunaan teknologi digital.

“Saat ini kita berada dalam perkembangan revolusi industri 4.0 yang menitikberatkan pada teknologi, namun hal ini menimbulkan banyak dampak sosial yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, program ini menjadi upaya untuk mencapai masyarakat 5.0 atau society 5.0,” ucapnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, masyarakat 5.0 atau society 5.0 adalah masyarakat yang mahir menggunakan TIK, tapi juga mampu mengantisipasi dampaknya. “Melalui transformasi digital kita menuju Masyarakat 5.0 ini, ASN dan SDM mempunyai peran penting untuk menjadi perekat kesatuan bangsa,” yakinnya.

Selain itu, Bonifasius juga menekankan bahwa ASN dan SDM dapat berkontribusi sesuai kedudukannya dengan turut menyebarkan hal-hal positif di internet. Dia mencontohkan, ASN dan SDM bisa menyampaikan berita positif dan menjauhi tindakan penyebaran ujaran kebencian seperti hoax dan SARA.

Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali menyampaikan bahwa kemajuan ASN dan SDM dalam digitalisasi adalah hal yang tidak dapat ditawar lagi. “ASN yang menolak digitalisasi sama saja dengan menolak kemajuan. Dalam agama, disebutkan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari sebelumnya. Inilah semangat yang harus terus dibawa oleh ASN dan SDM sekalian,” tandasnya.

Program ini menyajikan empat sesi materi, antara lain materi mengenai Etika Digital (Digital Ethics), Budaya Digital (Digital Culture), Kecakapan Digital (Digital Skills), dan Keamanan Digital (Digital Safety).

Sesi pertama membahas tentang Etika Digital yang disampaikan oleh Widyaiswara Ahli Madya Badan Pengembangan SDM Kementerian Dalam Negeri RI, Wawan Hermawan. Dalam paparannya, Wawan menyebutkan bahwa ASN perlu memperhatikan etika di dunia digital guna menjaga netralitas dalam menjaga harmonisasi masyarakat serta membantu pelayanan publik.

Sesi selanjutnya adalah materi Budaya Digital yang dibawakan oleh ASN Fungsional Analis Kebijakan Ahli Muda Pusdiklat Badan Litbang Kementerian Agama RI, Farida Ishak. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa dalam budaya digital, ASN harus melihat hubungan antara manusia dan teknologi, yakni teknologi sebagai kekuatan otonom yang menentukan masyarakat, teknologi sebagai konstruksi manusia yang dapat dibentuk oleh nilai-nilai kemanusiaan, dan teknologi dan masyarakat berevolusi bersama.

Materi berikutnya mengenai Kecakapan Digital, disampaikan oleh Dosen Ilmu Komputer Universitas Indonesia Dana Indra Sensuse. Menurutnya, kecakapan digital sebenarnya menjadi agenda penting menuju Indonesia Emas 2045.

Sesi terakhir mengenai Keamanan Digital, disampaikan oleh Pranata Komputer Ahli Pertama Bagian Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Dani Wicaksono. “Kita bisa merasakan saat ini kemajuan TIK sudah memudahkan aktivitas kita sehari-hari, mulai dari munculnya berbagai marketplace, mobile banking, kemudahan akses transportasi, dan lain sebagainya. Namun, disadari atau tidak, risiko yang mengancam pun juga mengintai kita. Contohnya seperti adanya peretasan terhadap data pribadi atau data pemerintah, penipuan, dan juga cybercrime. Sebagai ASN atau SDM yang unggul, kita perlu memahami cara mengantisipasi hal ini,” ia mengingatkan.

Literasi digital sektor pemerintahan di lingkungan ASN dan SDM Kementerian Agama RI ini merupakan salah satu upaya literasi digital untuk sektor pemerintahan dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo). Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)