Perlukah Brand Membeli Akun Twitter?

Case Study Digital Marketing

Hari kedua memasuki tahun baru 2012 lalu, ratusan ribu anak baru gede (ABG) follower Twitter @soalCINTA kaget ketika akun pseudonym yang mereka follow tiba-tiba berubah nama menjadi @DennyJA_CINTA. Lebih kaget lagi karena tweet yang sebelumnya selalu berkaitan dengan tema-tema cinta yang mereka gandrungi, tiba-tiba banjir dengan berita-berita aktual, terutama soal politik. Padahal, topik ini hampir tidak pernah mendapatkan perhatian segmen umur sebagian besar follower akun @soalCINTA.

Sontak muncul dugaan bahwa akun @soalCINTA yang ketika itu memiliki sekitar satu juta follower itu telah dijual kepada Denny Januar Ali, sosok yang lebih dikenal dengan nama Denny JA, Direktur Eksekutif Lingkaran Survey Indonesia (LSI), lembaga penelitian dan konsultan politik Indonesia. Di antara spekulasi yang beredar, ada yang menyebut nilai akuisisinya mencapai tidak kurang dari Rp500 juta.

Pertanyaannya kemudian, apakah setelah akuisisi itu Denny JA bisa mempertahankan jumlah follower @soalCINTA—yang kemudian namanya diganti menjadi @DennyJA_CINTA dan kemudian menjadi @DennyJA-WORLD? Maklum, para ABG—sebagian besar follower @soalCINTA,dikenal sebagai konsumen yang tidak loyal alias mudah melakukan brandswitching. Para ABG mem-follow akun @soalCINTA karena posting-annya yang ringan seputar cinta, seperti halnya juga mereka menyukai posting-an pepatah di @pepatah, atau ramalan di @tweetramalan.

Ditemui di kantornya, Denny membantah kabar perihal jual-beli akun @soalCINTA. “Saya tidak membeli, namun berkolaborasi atau bekerjasama dengan @soalCINTA,” ujarnya tanpa membantah Rp500 juta nilai transaksi yang dikabarkan. Dijelaskan kemudian, dalam kolaborasi tersebut juga terdapat kesepakatan untuk mengubah targetaudience @soalCINTA dari ABG menjadi publik yang lebih umum, dengan fokus kalangan mahasiswa ke atas.

Denny mengaku kolaborasi itu tidak terlepas dari keinginannya memiliki media untuk menyalurkan kepentingannya. Merasa media konvensional sudah ditinggalkan pembacanya, ia berinisiatif menguasai “tweetmedia”, demikian Denny menyebut dunia Twitter.

Maka setelah proses “akuisisi” tersebut, per 1 Februari 2012 akun @soalCINTA yang sudah berganti nama menjadi @DennyJA_WORLD membanjiri Twitter dengan berita-berita terkini dan aneka tips bermanfaat yang disajikan secara singkat, padat dan jelas. Denny menggeser akun tweet personal soal cinta menjadi sebuah media yang menyasar publik lebih luas dengan tweet berita politik. Denny mengklaim hal ini merupakan konsep baru media di ranah dunia virtual sejak lahir dan berkembangnya social networking. “Sebagai media, kami juga memiliki wartawan. Ini pertama kali di Indonesia,” ujarnya.

Tentang isu penurunan jumlah follower @soalCINTA setelah “akusisi” akun ini, Denny JA tampak tidak terlalu mengkhawatirkannya. Dengan existingfollower yang bertahan saja, Denny mengaku sudah cukup puas. Karena bagaimana pun jumlahnya lebih besar dari pembaca koran nasional sekalipun. “Kalau diasumsikan masih ada 900 orang follower saja yang bertahan—setelah akuisisi, jumlah ini lebih besar daripada pembaca surat kabar manapun di Indonesia,” kata Denny.

Fenomena Jual Beli Akun Twitter

Meskipun teori mengatakan bahwa jumlah follower atau fans di media sosial tidak sepenting interaksi yang terjadi antara para follower dan fans dengan pemilik akun, faktanya, bilangan follower atau fans page tetap menjadi angka seksi yang selalu menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah akun. Tak heran kalau kemudian bermunculan akun-akun baru yang demi eksistensinya berusaha mendapatkan follower sebanyak mungkin. Kalau perlu, dengan membeli akun orang lain yang cocok dengan visi dan misi pribadinya.

Maka kemudian munculah fenomena jual beli akun jejaring sosial dan jasa mendongkrak jumlah follower atau fans page. Seseorang yang memakai id Name eXaora di forum online KasKus pada 8 Maret 2012 lalu menawarkan empat akun Twitter (@FiontalBoy, @MotivasiAsmara, @KamusKataCinta, dan @MotivasiPepatah) dengan harga Rp 25-an juta sampai Rp 50-an juta. Exaora juga tercatat sebagai pemilik akun @ZonaSalahGaul, @GalauBIJAK, dan @PerihalCINTA.

Sementara itu, seseorang dengan nama identitas neovamp2 di forum KasKus pada 7 Januari 2012 lalu menawarkan jasa untuk mendongkrak jumlah follower supaya mencapai angka tertentu dalam jangka waktu tertentu pula. Dia juga menawarkan akun Twitter yang follower-nya masih sedikit, dipaket dengan jasa mendongkrak jumlah follower yang karakternya sesuai dengan karakter follower harapan pembeli. Model penjualan account seperti itu disebut sebagai paket geber. Melalui paket ini, jumlah follower digeber hingga mencapai target. Penggeberan dilakukan menggunakan bantuan akun induk.

Banyak cara memanfaatkan akun jejaring sosial untuk mendapatkan keuntungan. Selain dengan cara jual-beli seperti digambarkan di atas, seseorang yang memiliki banyak follower dan sukses menciptakan coversation yang intense dengan para follower dan fans-nya bisa berkreasi mencetak pendapatan. Seperti Arif, pemilik pseudonym @Pocoong di Twitter, misalnya, sering digunakan para pemilik brand untuk membantu mem-broadcast kampanye pemasaran brand mereka kepada para follower-nya. Demikian pula dengan pemilik akun @semakin laris dan @RadioGalauFM. Atau para artis atau selebriti Twitter lain yang diam-diam menawarkan tweetpaid, jasa men-tweet pesan-pesan promosi perusahaan dengan tariff tertentu. Tarif ini ditentukan antara lain berdasarkan banyaknya follower yang mereka punya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)