Implikasi dari survei Jakpat Speed-to-Insight tentang preferensi konsumen terhadap merek makanan cepat saji alternatif cukup signifikan bagi pemangku kepentingan industri ini.
Kemampuan Richeese Factory dan Sabana Fried Chicken untuk menarik perhatian konsumen menunjukkan pentingnya posisi merek dan persepsi nilai di mata publik, terutama ketika konsumen secara aktif mencari pengganti karena alasan etis atau politik.
Untuk merek yang diboykot, survei ini adalah peringatan untuk menilai kembali praktik bisnis mereka dan menyoroti pentingnya keselarasan antara nilai merek dan ekspektasi konsumen. Merek-merek ini harus mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam inisiatif sosial atau lingkungan, serta transparansi dalam operasi mereka, untuk memperbaiki citra dan memulihkan kepercayaan konsumen.
Di sisi lain, untuk merek alternatif yang mendapat manfaat dari boikot tersebut, data menunjukkan peluang untuk memperkuat kesetiaan pelanggan dan menambah pangsa pasar. Namun, hal ini juga menuntut merek-merek tersebut untuk tetap konsisten dalam mempertahankan kualitas dan nilai yang menarik bagi konsumen ini pada awalnya.
Dari perspektif pemasaran, pemahaman tentang preferensi antargenerasi dapat membantu merek dalam menyusun kampanye yang ditargetkan. Misalnya, Richeese Factory dapat memfokuskan strategi pemasarannya pada Gen Z, sementara Sabana Fried Chicken mungkin lebih mengutamakan pendekatan yang resonan dengan Milenial.
Temuan ini menandaskan pentingnya adaptasi dan inovasi berkelanjutan di industri makanan cepat saji. Untuk bertahan dalam lingkungan yang dinamis dan seringkali tak terduga ini, merek harus tangkas dalam merespons perubahan preferensi konsumen dan isu global, sambil menjaga integritas dan nilai yang menjadi pusat dari identitas merek mereka.