Q1 2019, Konsumen Indonesia Masih Optimis, Tapi Tetap Menahan Belanja

Recovery, 60% Konsumen Siap Membelanjakan Uangnya

The Conference Board® GlobalConsumer Confidence Survey berkolaborasi dengan Nielsen menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia relatif stabil di angka 125 pada kuartal pertama (Q1) 2019, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan kuartal empat 2018. Angka itu menempatkan Indonesia di urutan keempat negara teroptimistis di dunia.

IKK dipengaruhi oleh tiga indikator, yaitu optimisme konsumen mengenai Prospek Lapangan Kerja Lokal, Keadaan Keuangan Pribadi, dan Keinginan untuk Berbelanja dalam periode 12 bulan ke depan.

Untuk Indonesia, dua indikator mengalami peningkatan pada Q1 2019. Optimisme akan Prospek Lapangan Kerja Lokal meningkat dari 68% di Q4 2018 menjadi 72% di Q1 2019. Selanjutnya, 83% konsumen memiliki persepsi positif mengenai Kondisi Keuangan Pribadi mereka. Itu artinya, meningkat dari 79% di Q4 2018. Sementara itu, di Q1 2019 ini, hanya lebih dari setengah (56%) konsumen yang menyatakan bahwa waktu 12 bulan ke depan adalah Waktu yang Baik untuk Berbelanja Barang-barang yang Mereka Inginkan dan Butuhkan. Indikator terakhir ini menurun dari 63% di Q4 2018.

Sentimen positif konsumen Indonesia akan stabilitas ekonomi mulai menguat, dimana pada Q1 2019 hanya 51% konsumen online Indonesia yang berpendapat bahwa negara sedang berada dalam keadaan resesi ekonomi. Sebelumnya, di Q4 2018 terdapat 57% konsumen yang berpendapat bahwa negara sedang mengalami resesi ekonomi, dan 61% di Q3 2018.

Menabung dan berinvestasi masih menjadi pilihan utama konsumen dalam mengalokasikan sisa dana mereka setelah memenuhi kebutuhan hidup yang utama. Di Q1 2019, 66% konsumen memilih untuk mengalokasikan dana cadangan mereka untuk Menabung, 47% memilih untuk menggunakannya untuk Berlibur, dan 44% memilih untuk Berinvestasi di Saham atau Reksadana.

Terkait penghematan pengeluaran rumah tangga, 43% konsumen memilih untuk mengurangi belanja baju baru serta menunda mengganti perangkat teknologi baru seperti PC, mobile, dan lainnya. Sementara itu, 41% memilih mengurangi hiburan di luar rumah.

Bahkan, pada Q1 2019, 34% konsumen menyatakan kekhawatiran mereka akan Stabilitas Politik, meningkat jauh dari 24% pada Q4 2018. Kekhawatiran akan Keadaan Ekonomi menjadi kekhawatiran terbesar berikutnya bagi 31% konsumen Indonesia.

Meningkatnya kekhawatiran konsumen akan stabilitas politik di kuartal pertama tahun ini sepertinya juga mempengaruhi keinginan konsumen untuk berbelanja. Menjelang Pemilu, konsumen mengantisipasi situasi, salah satunya dengan lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka," tutur Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia, dalam siaran pers yang diterima MIX awal Juni ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)