Kari Kambing merupakan menu andalan yang dibuat secara unik, yaitu di satu kuali yang sangat besar yang dapat memuat 30-40 kg daging kambing dan 100 liter kuah kari. Jumlah tersebut bisa untuk 300 sampai 400 porsi sekali masak.
Istimewanya, kuali raksasa untuk memasak Kari Kambing ditempatkan di area depan, persis dekat pintu masuk, dan berkonsep open kitchen. "Ini sebagai daya tarik untuk pengunjung untuk datang ke Kanabu, karena aroma Kari Kambing saat dimasak dapat tercium orang yang lewat. Selian itu, huga untuk mempromosikan Kari Kambing sebagai menu khas Aceh," tandasnya.
Masakan Kari Kambing juga menggunakan lebih dari 20 macam rempah yang orang Aceh sering menyebutnya Kuah Beulangong. "Daging yang digunakan oleh Kanabu adalah daging kambing tanpa tulang dengan potongan besar," katanya, yang menyebutkan per porsi Kari Kambing hanya Rp 45 ribu.
Sementara itu, Ayam Tangkap di Kanabu juga sedikit berbeda Ayam Tangkap yang sering ditemui. Ayam Tangkap Kanabu menggunakan ayam kampung yang dimarinasi dengan bumbu spesial Kanabu dan digoreng dengan daun koja dan daun pandan dengan rempah lainnya. "Potongan Ayam Tangkap Kanabu cukup besar, satu ekor dibagi menjadi empat bagian," ujarnya.
Menu istimewa lainnya di Kanabu adalah Sambal Ganja, yang berbahan dasar Cabai, Belimbing Wuluh, Bawang Merah, Garam, Jeruk Nipis, dan menggunakan Udang khusus dan dipastikan sama sekali tidak mengandung ganja, namun dapat membuat ketagihan.
Terkait pemilihan lokasi, diakui Teuku, kawasan Benhil dipilih agar Kanabu bisa menjadi pilihan untuk keluarga yang tinggal di area perumahan dan juga untuk para pekerja kantoran yang biasanya senang untuk makan siang bersama sebagai hiburan penat dari rutinitas kantor.