Ditambahkan Prof. Hasbullah, keterbatasan sumber daya kesehatan menuntut dilakukannya berbagai upaya penghematan agar semakin banyak pasien bisa dilayani secara berkualitas. "Untuk itu, kehadiran pengobatan inovatif ini sangat menguntungkan bagi pasien, tenaga kesehatan, dan rumah sakit. Dari sisi rumah sakit, pengobatan melalui suntikan dapat menghemat sumber daya dengan waktu penanganan pasien berkurang hingga lebih 90% serta penggunaan fasilitas pengobatan yang lebih efisien. Pasien secara ekonomi juga diuntungkan dengan ketersediaan obat ini di Indonesia sehingga tidak perlu mencari pengobatan di luar negeri," urianya.
Pada kesempatan yang sama Lucia menekankan komitmen Roche untuk terus berinovasi guna menjawab kebutuhan kesehatan pasien yang belum terpenuhi. “Kami di Roche berkomitmen untuk mengubah hidup pasien kanker payudara. Inovasi pengobatan ini merupakan salah satu langkah penting untuk mendefinisikan ulang standar penatalaksanaan pasien dengan kanker payudara HER2-positif yang dapat diberikan secara cepat, nyaman, dan hemat."
Dalam kesempatan yang sama, ketiga narasumber menyerukan pentingnya kerja sama berbagai pemangku kepentingan untuk mengupayakan agar inovasi dalam penatalaksanaan kanker payudara tersebut dapat diakses pasien di Indonesia secara lebih luas melalui sistem jaminan kesehatan.
“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain, agar inovasi penatalaksanaan kanker bisa diakses oleh pasien di Indonesia sehingga pasien bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dan kualitas hidup mereka meningkat,” tutup Lucia.