Sambut New Normal, APJI Luncurkan Panduan Pelayanan di Bidang Mamin

Industri Jasaboga adalah salah satu sektor industri dari 13 bidang usaha di bawah naungan Kementrian Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang terdampak cukup signifikan akibat pendemi Covid-19. Jangan heran, jika industri ini juga menjadi salah satu bidang usaha prioritas dalam penerapan protokol new normal.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman juga turun cukup signifikan. Dari pertumbuh 6,41% pada kuartal I 2019, mengalami penurunan pertumbuhan di kuartal I 2020, yakni menjadi 1,95%.

Namun, bukan berarti tidak ada peluang bagi industri Jasa Boga untuk bangkit kembali. Oleh karena itu, penting untuk mehamahi langkah-langkah yang pelaku usaha perlu lakukan agar dapat membuka kembali usahanya di masa transisi menuju New Normal ini.

Menjawab tantangan ini, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga (APJI) meluncurkan “Panduan Pelayanan Bidang Makanan dan Minuman (Mamin) di Masa New Normal”. Panduan ini sebagai upaya mengakomodasi tuntutan kebutuhan akan adanya sebuah panduan keamanan pangan sekaligus pencegahan dalam rangka mengurangi atau menghilangkan resiko penularan Covid-19, baik terhadap pelaku usaha, konsumen, maupun para pekerja di industri makanan dan minuman.

Peluncuran digelar di Hotel Borobudur Jakarta dan dihadiri Ketua Umum DPP APJI Rahayu Setiowati, Sekjen DPP APJI Siti Radarwati, Ketua Umum PHRI Haryadi BS Sukamdani, Direktur kesehatan Kerja dan Olahraga drg Kartini Rustandi, M.Kes yang mewakili Menteri Kesehatan, Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Wakil Gubernur Pemprov DKI Jakarta Riza Patria, Education Advisor Artha Graha & Ketua Tim Formatur Politeknik JIHS Editha Duarte, dan para pelaku usaha bidang Perbankan, Pengelola Hotel, Pengelola Gedung Pertemuan, mitra kerja, hingga DPD APJI se-Indonesia yang bergabung dalam zoom conference.

“Buku panduan serta protokol umum dan khusus resmi diluncurkan untuk pelayanan di lima cluster pelayanan makanan dan minuman, yaitu restoran, café, rumah makan, pernikahan, catering pesawat, tempat pertemuan, dan lounge serta industry catering. Kami berharap resiko penularan Covid-19 dapat berkurang. Untuk menyempurnakan panduan ini, kami bersinergi dengan berbagai pihak, dari pengusaha hingga pemerintah, agar kita dapat bersama melakukan percepatan usaha produktif dan aman untuk membangkitkan ekonomi dalam negeri,” ungkap Rahayu.

Istimewanya, dalam peluncuran panduan saat ini, APJI memanfaatkan momentum ini untuk menapaki kerja sama dengan JIHS Politeknik Jakarta Internasional di bidang sumberdaya manusia keparawisataan dalam malakukan on the job training dan program pelatihan jangka pendek (short course).

Editha menegaskan bahwa melalui kerja sama dengan APJI di era new normal, Politeknik Jakarta Internasional menghasilkan human capital yang handal dan penuh inovasi dalam food industry, food safety, serta inkubator bisnis. Termasuk, bersama bahu membahu mengatasi krisis pendemi Covid-19.

"Panduan new normal dalam Food Catering Industry sangat esensial, karena hanya dengan merubah pola dan budaya hidup sehat melalui pendidikan era baru, kita bisa bertahan menghadapi pendemi," ujar Editha.

Sementara itu, Sekjen DPP APJI Siti Radarwati selaku penanggung jawab pembuatan Panduan, menjelaskan bahwa proses pembuatan panduan telah melalui telaah pustaka dari berbagai aturan yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah serta non pemerintah, diskusi, serta masukan berbagai pihak yang kompeten yang dirangkum oleh Tim Penyusun.

Ditambahkan Tashya Megananda Yukki selaku Ketua DPD DKI Jakarta, yang juga sebagai salah satu anggota Tim Penyusun Panduan, kebutuhan akan Panduan bagi anggota APJI di daerah sangat ditunggu-tunggu agar dapat segera produktif dan tetap aman Covid 19 Dengan demikian, anggota APJI dan pengusaha makanan dan minuman pada umumnya dapat turut membangkitkan ekonomi. "Situasi new normal saat ini membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak agar kita dapat kembali seperti sedia kala," yakinnya.

Terkait detil materi Panduan, Rahayu menjelaskan, Panduan terdiri dari protokol umum seperti tanggung jawab terhadap kesehatan pribadi seperti mencuci tangan dengan air yang mengalir, memakai masker, menjaga jarak, hingga etika batuk dsn bersin. Ada juga sosialisai Protokol Kesehatan di fasilitas penunjang kerja seperti panduan bagi tamu, karyawan, dan manajemen yang ditempel di area yang mudah terlihat. Sedangkan protokol khusus, meliputi metode pelayanan, penyajian dan penyiapan makanan di jabarkan dalam Panduan di lima cluster pelayanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)