Periode Januari-Maret 2018 atau kuartal pertama (Q1) 2019, perusahaan pialang terbesar di Indonesia, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB), mampu mencetak pertumbuhan volume transaksi 32,41% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018 lalu. Begitu juga jumlah nasabah yang mampu mencapai kenaikan 39,49%. Alhasil, berdasarkan data Bursa Berjangka Jakarta, penguasaan pangsa pasar RFB mampu mencapai 18,47% pada periode tersebut.
Sayangnya, menurut Isriyetty, Direktur Bisnis RFB, pada Q2 2019, terjadi penurunan sedikit. "Pada periode Ramadan yang dibarengi anak masuk sekolah, memang memicu sedikit penurunan di industri Perdagangan Berjangka Komoditi. Sebab, orang fokus pada kebutuhan belanja ramadan dan anak sekolah. Akan tetapi, pada semester kedua atau Q3 2019, industri ini akan kembali menggeliat," ucapnya pada acara Buka Bersama dengan Media di Jakarta, pertengahan Mei ini (14/5).
Guna kembali menggenjot kinerjanya di semester kedua 2019, sejumlah upaya edukasi market akan dilanjutkan RFB. Lantaran, tantangan yang dihadapi RFB saat ini masih pada bagaimana meyakinkan calon nasabah untuk memilih komoditi berjangka seperti RFB sebagai salah satu pilihan investasi mereka.
"Upaya edukasi yang kami lakukan adalah dengan mengkomunikasikan bahwa RFB merupakan perushaan legal yang diawasi pemerintah, sehingga nasabah dapat secara aman dan nyaman dalam berinvestasi. Edukasi kami lakukan secara personal langsung ke para nasabah maupun calon nasabah. Dan biasanya, pada periode ramadan seperti ini, kami fokus melakukan edukasi secara personal," lanjut Yetty.
Sejatinya, strategi layanan edukasi dengan pengalaman yang menyenangkan menjadi andalan RFB untuk menjaring nasabah. Untuk itu, sejak awal tahun ini, RFB telah menggelar kegiatan edukasi, antara lain investor gathering dan edukasi terhadap media di tujuh kota di seluruh Indonesia yang dimulai dari Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Palembang dan Pekanbaru, dan Jakarta.
