SUN Terapkan SHS untuk Dorong Akses Listrik di Wilayah Terpencil

PT Surya Utama Nuansa (SUN), pengembang proyek sistem energi tenaga surya ikut berkontribusi dalam keberhasilan pasokan listrik ke 2.885 rumah di 6 provinsi Tanah Air.

Kontribusi SUN sebagai elaborasi peran swasta dalam menyediakan sumber energi terjangkau, sejalan dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) untuk mewujudkan elektrifikasi nasional sebesar 100 persen tahun ini.

SUN mengaplikasikan sistem tenaga surya dalam program Listrik Rumah Tenaga Surya (LRTS) dengan menggunakan teknologi sistem Solar Home System (SHS) off-grid, yaitu sistem panel surya mandiri yang tidak memerlukan bantuan grid lain untuk menyala.

Direktur SUN Roy Wijaya menegaskan, pihaknya sangat mendukung program pemerataan akses listrik bagi masyarakat di berbagai pelosok di Indonesia, Dengan memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi, teknologi sistem SHS diberikan kepada 2.885 rumah di 6 Provinsi di Indonesia.

Apabila satu rumah diasumsikan dihuni oleh 4 orang, maka hampir 12 ribu masyarakat telah merasakan manfaat energi bersih untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, bahkan pembangunan berkelanjutan di wilayah pedesaan,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis (23/7).

Teknologi sistem SHS yang dirancang oleh SUN ini mudah diaplikasikan oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat aliran listrik dari energi bersih untuk meningkatkan taraf hidup perekonomiannya. Pada skala rumah tangga, teknologi sistem SHS bekerja menggunakan tenaga surya yang disimpan pada sebuah baterai. Besaran daya yang dihasilkan dari teknologi sistem SHS mampu menghidupkan mesin televisi, radio, kipas angin, dan lampu.

Menurut Jokson, Kepala Kampung Bohe Silian Kepulauan Maratua, penyediaan LRTS untuk kapal nelayan ini dapat membantu para nelayan menangkap ikan di malam hari. “Biasanya kami hanya mengandalkan lampu dari aki untuk penerangan di malam hari. Dengan adanya LRTS ini, kami bisa menangkap ikan di malam hari menggunakan listrik gratis. Mesin hidup, lampu terang, nelayan senang,” tuturnya.

Ungkapan senada juga terlontar dari Alex, Kepala Komunitas Adat Terpencil (KAT) Birang. “Sejak listrik dibantu dengan teknologi panel surya, masyarakat menjadi lebih mudah melakukan berbagai macam kegiatan. Terutama untuk anak-anak, mereka dapat belajar dengan lebih mudah dan tenang tanpa harus khawatir gelap-gelapan pada malam hari, katanya. Program SUN mendapat apresiasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)