Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) menggelar “Taiwan Excellence Eco-friendly Lifestyle Virtual Press Conference” dengan menampilkan empat pemenang penghargaan Taiwan Excellence, yaitu Taiwan Lung Meng Advanced Composite Materials, Ju-Tian Cleantech Co., Ltd., Jun Yoo Ltd., dan Kai Suh Suh Enterprise Co., Ltd.
Director of Taiwan Trade Center Jakarta, Tony Lin menyampaikan bahwa pemerintah Taiwan mengangkat "ekonomi melingkar", "memurnikan udara", "meningkatkan kualitas air", dan "merawat bumi" sebagai poin utama.
“Perusahaan Taiwan juga dengan cepat mengembangkan produk yang memenuhi standar lingkungan saat ini,” ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa (8/12) di Jakarta.
Taiwan Excellence adalah penghargaan yang ditetapkan oleh Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan pada tahun 1993. Setiap tahun, melalui mekanisme pemilihan yang ketat melakukan pemilihan produk yang memiliki nilai inovatif didasarkan empat subyek profesional utama yaitu R&D, desain, kualitas, dan pemasaran, juga kriteria "made in Taiwan.”
Lung Meng berhasil mengembangkan teknologi untuk menghasilkan kertas ramah lingkungan berbahan komposit Lung Meng dan telah memperoleh paten penemuan di lebih dari 40 negara. Proses pembuatannya ramah lingkungan dengan karakteristik produk yang tahan air, anti beku, tidak mudah sobek, lembut, dan tidak mudah pecah atau rusak oleh serangga.
Ju-Tian meluncurkan produk inovatif ramah lingkungan, yaitu sedotan ampas tebu. Produknya terus dikembangkan dengan memanfaatkan serat limbah tanaman seperti ampas kopi, bubuk bambu, ampas teh, sekam padi dan bahkan anggur pomace dari pembuatan anggur.
Sementara Jun Yoo tampil dengan produk wadah kertas 100% biodegradable yang berkualitas tinggi dan stabil. Produk ini menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan, serta telah menerima sertifikasi biodegradable dari US BPI dan EU DIN CERTCO.
Sedangkan Kai Suh Suh menghadirkan terobosan berupa pengencang kait dan loop yang terbuat dari bahan ramah lingkungan dan memenuhi syarat UL, tidak mengandung logam berat dan plasticizer, serta memenuhi standar makanan FDA sehingga sangat aman untuk kontak manusia.
Laporan The Purpose in Asia mengungkapkan bahwa 75% konsumen percaya bahwa tanggung jawab sosial perusahaan akan mempengaruhi keinginan mereka untuk membeli. Tren yang dulunya disebut ramah lingkungan berangsur-angsur berubah menjadi gaya hidup ramah lingkungan. ()