TCash berpartisipasi dalam uji coba penerapan QR Code Indonesian Standard (QRIS) atau Kode QR terstandar sejak awal Oktober 2018. Saat ini, TCASH menjadi salah satu uang elektronik non-perbankan yang tergabung dalam kelompok uji coba tahap pertama pengimplementasian Kode QR terstandar.
Uji Coba penerapan Kode QR Tcash di merchant.
Dikatakan Danu Wicaksana, CEO TCash bahwa TCash mendukung penuh inisiatif Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk menghadirkan Kode QR terstandar. Dengan begitu, upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kepuasan masyarakat dalam bertransaksi non-tunai.
“Kami juga telah memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan Kode QR terstandar dalam beberapa waktu mendatang, diantaranya menyesuaikan fitur Snap QR Code dalam aplikasi TCash Wallet sesuai format yang dicanangkan,” imbuhnya.
Bersama dengan Bank Indonesia dan ASPI, TCASH menjadi bagian dari tim persiapan dan pengembangan Kode QR terstandar ini, yang merumuskan langkah-langkah implementasi interoperabilitas antar penerbit uang elektronik, baik yang berasal dari perbankan maupun non-perbankan.
Langkah-langkah ini mencakup perumusan sistem dan format Kode QR terstandar; serta mekanisme interkoneksi antar penerbit uang elektronik dalam memanfaatkan Kode QR ini untuk bertransaksi di berbagai merchant. Penggunaan Kode QR terstandar ini juga diujicobakan secara langsung pada beberapa merchant yang telah disepakati.
Dalam periode ini, TCash telah sukses mengujicobakan Kode QR terstandar ini di beberapa merchant outlet untuk ditransaksikan oleh seluruh penyelenggara pembayaran yang memanfaatkan Kode QR. Langkah ini dilakukan guna memastikan fungsi interoperabilitas Kode QR terstandar telah berfungsi dengan baik.
“Ke depannya, kami akan memastikan implementasi serta kesiapan dalam melayani beragam pembayaran menggunakan Kode QR terstandar di seluruh merchant outlet TCASH. Implementasi Kode QR terstandar ini juga diharapkan akan mendukung perkembangan ekosistem digital TCash bagi lebih dari 25 Juta pelanggan lintas operator telekomunikasi di 34 provinsi di Indonesia,” tutup Danu.