TEMU JUGA BIKIN AMAZON GELISAH

Seiring rencana masuknya Temu ke Indonesia, kekhawatiran muncul di kalangan pelaku UMKM. Platform e-commerce asal China ini diperkirakan akan mengguncang pasar lokal, sebagaimana pernah terjadi dengan kedatangan TikTok Shop. Amazon juga gelisah degan sepak terhjang Temu.

.

.

Sorotan terbaru di dunia e-commerce Indonesia hari -hari ini jatuh pada Temu, platform belanja online asal China yang kini bersiap memasuki pasar Indonesia. Berbeda dari kebanyakan aplikasi e-commerce, Temu dikenal karena strategi pemasaran agresifnya yang telah membuahkan kesuksesan di 58 negara.

Ancang-ancang kehadiran Temu makin hangat dibicarakan mengingat sepak terjangnya yang telah merambah 58 negara. Ini membaut makin dianggap berpotensi mengancam eksistensi produk lokal. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, khawatir kehadiran Temu di Indonesia diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap UMKM lokal, mirip dengan dampak yang pernah diakibatkan oleh TikTok Shop beberapa tahun yang lalu.

Kementerian saat ini tengah gencar mengkaji potensi dampak negatif yang mungkin timbul, sambil mencari strategi untuk mengamankan pelaku UMKM dari persaingan yang tidak seimbang. Dengan strategi yang tepat, diharapkan Temu dapat memberikan manfaat lebih luas bagi perekonomian digital di Indonesia tanpa mengorbankan keberlangsungan usaha lokal.

Bukan hanya Indonesia, pasar e-commerce global menyaksikan gempuran fenomenal dari Temu yang mulai menyaingi dominasi Amazon. Berasal dari akar yang sama dengan Shein, kedua perusahaan ini kini menjadi pusat perhatian utama Amazon, menurut laporan Sebastian Herrera di Wall Street Journal pada 21 Maret 2024.

Dunia e-commerce memang dinamis. Diakui atau tidak, kemunculan Temu membuat raksasa ritel online seperti Amazon mulai gelisah. Platform belanja online itu dengan cepat telah mengubah peta persaingan di pasar Amerika. Temu, yang berakar di China, telah dengan cepat memantapkan posisinya sebagai pesaing serius bagi Amazon, merebut perhatian dengan strategi pemasaran yang agresif dan penawaran harga yang tidak bisa diabaikan.

Awalnya hanya dianggap sebagai pesaing baru, Temu dan Shein kini telah menggantikan Walmart dan Target sebagai fokus utama dalam pertemuan internal Amazon. Kedua platform ini, yang memiliki akar di China, berkembang pesat di AS dan menarik perhatian pelanggan Amazon.

Temu, khususnya, telah menjadi pengiklan teratas menurut pendapatan di platform Meta pada tahun 2023, menandai keberhasilannya dalam memikat konsumen. Pengeluaran besar-besaran Temu untuk iklan telah membuatnya menjadi topik utama di banyak diskusi internal Amazon.

 Apa yang awalnya mungkin hanya dianggap sebagai tantangan pasar baru, kini telah berkembang menjadi ancaman nyata yang mendesak Amazon untuk mengintrospeksi dan memperkuat strategi yang telah lama mereka andalkan.

Amazon, yang dikenal dengan kecepatan pengiriman dan kepercayaan konsumen yang tinggi, kini harus lebih kreatif dalam menjaga loyalitas pelanggan dan makin kencang usahanya mempertahankan keunggulannya dengan menekankan pada aspek-aspek tersebut. Dengan jaringan gudang yang luas dan jutaan pelanggan setia Prime, Amazon berharap bisa mempertahankan bentengnya terhadap rival-rival baru ini, terutama di pasar luar negeri.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)