THE POWER OF CULT BRANDING: MEMAHAMI FENOMENA DI BALIK ANTUSIASME PENGGEMAR COLDPLAY

Coldplay bukan hanya sekedar nama merek atau grup musik. Bagi jutaan orang di seluruh dunia, mereka telah menjadi bagian integral dari gaya hidup dan identitas mereka. Apa yang memungkinkan brand atau grup musik tersebut meraih pengaruh dan loyalitas luar biasa ini? Simak Tujuh Aturan Emas 'Cult Brand'

Tiket konser Coldplay membawa penggemar berbondong-bondong, dengan euforia yang menggugah jiwa dan semangat yang menggelora. Namun, seiring dengan antusiasme itu muncul juga pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang membuat seorang penggemar rela merogoh kocek dalam-dalam, bahkan sampai meminjam uang, hanya untuk melihat band favoritnya beraksi di atas panggung.

Fenomena ini menunjukkan kekuatan dari apa yang disebut sebagai 'cult branding'. Ini adalah kekuatan yang melampaui batas-batas logika dan rasionalitas, mendorong individu untuk melakukan tindakan yang mungkin tidak mereka lakukan dalam keadaan normal. Ini adalah kekuatan yang melibatkan pengalaman emosional dan sosial, menciptakan ikatan yang begitu kuat antara penggemar dan brand sehingga mempengaruhi perilaku konsumen secara signifikan.

Coldplay, dalam hal ini, bukan hanya sekadar band musik. Bagi para penggemarnya, mereka adalah bagian dari gaya hidup, bagian dari identitas mereka. Mereka memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan nilai-nilai yang bisa dipercaya. Dan melalui komitmen terhadap kualitas musik dan interaksi dengan penggemar, mereka berhasil menciptakan komunitas penggemar yang loyal dan berdedikasi.

Namun, 'cult branding' juga memiliki sisi lainnya. Keterikatan emosional yang kuat dapat mendorong individu untuk membuat keputusan yang mungkin tidak sehat, seperti meminjam uang untuk membeli tiket konser. Oleh karena itu, penting untuk masyarakat memahami dan mengenali fenomena ini, serta mempertimbangkan dampaknya sebelum membuat keputusan.

Konsep 'cult branding' ini bukanlah ide baru. Teori Abraham Maslow tentang 'Hierarchy of Human Needs' menjelaskan bagaimana manusia memiliki kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Tetapi begitu kebutuhan dasar ini terpenuhi, manusia kemudian mulai mencari pengalaman dan pencapaian yang lebih tinggi, seperti interaksi sosial dan penghargaan diri. Inilah yang memungkinkan 'cult branding' menjadi begitu kuat dan berpengaruh.

Perusahaan dengan 'cult brands' sukses karena mereka memahami dan memanfaatkan motivasi dan perilaku manusia ini. Mereka tidak hanya fokus pada menjual produk atau jasa, tetapi juga pada memenuhi kebutuhan tingkat tinggi seperti rasa hormat, interaksi sosial, dan aktualisasi diri.

Dalam prakteknya, ada tujuh aturan emas yang membantu dalam menciptakan dan mempertahankan 'cult brand':

(1) Konsumen ingin menjadi bagian dari grup yang berbeda: Banyak konsumen merasa ditarik untuk menjadi bagian dari sesuatu yang unik dan eksklusif. Mereka ingin merasa spesial dan berbeda dari orang lain. 'Cult brands' menawarkan kesempatan untuk menjadi bagian dari komunitas yang berbeda, yang memiliki nilai, gaya hidup, dan identitas yang berbeda.

(2) Penemu 'cult brand' menunjukkan keberanian dan determinasi: Mereka yang menciptakan 'cult brands' biasanya memiliki visi yang berbeda dan berani. Mereka tidak takut untuk mengambil risiko dan berbeda dari norma. Mereka memiliki determinasi untuk membangun sesuatu yang baru dan berbeda, yang seringkali menjadi daya tarik utama bagi penggemar.

(3) 'Cult brands' menjual gaya hidup: Mereka tidak hanya menjual produk atau layanan, tetapi juga gaya hidup. Konsumen 'cult brand' sering kali mengidentifikasi diri mereka dengan gaya hidup yang dianut oleh brand tersebut.

(4) Dengarkan suara para penggemar dan ciptakan evangelis 'cult brand': 'Cult brands' sangat memperhatikan feedback dari konsumennya. Mereka berusaha keras untuk membangun hubungan yang kuat dengan penggemarnya, yang kemudian menjadi evangelis atau duta merek yang bersemangat dan setia.

(5) 'Cult brands' selalu menciptakan komunitas pelanggan: Mereka menghargai dan merayakan konsumennya. 'Cult brands' sering kali memiliki komunitas pelanggan yang kuat, yang mendukung dan mempromosikan merek tersebut.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)