(6) ‘Cult brands’ bersifat inklusif: Meskipun mereka menjual identitas dan gaya hidup yang berbeda, ‘cult brands’ selalu berusaha mencakup dan merangkul sebanyak mungkin orang. Mereka mendorong inklusivitas dan keragaman.
(7) ‘Cult brands’ mempromosikan kebebasan pribadi dan menarik kekuatan dari musuh mereka: ‘Cult brands’ mendorong konsumennya untuk menjadi individu dan bebas. Mereka menekankan pada kebebasan pribadi dan otonomi. Selain itu, ‘cult brands’ sering kali mendefinisikan diri mereka dalam kontras dengan pesaing atau ‘musuh’ mereka. Ini menciptakan semacam “kami versus mereka” yang dapat memperkuat loyalitas penggemar dan semangat komunitas.
Jadi, apa pun brand atau band favorit Anda, penting untuk memahami dan menghargai kekuatan ‘cult branding’. Tantangannya adalah bagaimana membuat keputusan dengan bijaksana dengan mempertimbangkan dampak jangka panjangnya.
REFERENSI
Ragas, M. W., & Bueno, B. J. (2011). The power of cult branding: How 9 magnetic brands turned customers into loyal followers (and yours can, too!). New York, NY: Crown
Page: 1 2Lihat Semua
MIX.co.id – Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi pusat dari industri telekomunikasi saat ini…
MIX.co.id - Farid Nila Moeloek (FNM) Society, United Nations Population Fund (UNFPA), dan Takeda, menggelar…
MIX.co.id – Lenovo terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kegiatan sosial sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan…
MIX.co.id – Untuk mendukung perempuan lebih sehat dalam menjalani puasa Ramadan, WRP Indonesia menghadirkan program…
President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha (kanan) memberikan keterangan pers saat Media…
MIX.co.id - Memasuki usia ke-32 tahun, ANTV menggelar marketing gathering sekaligus iftar bertajuk "ANTV Teruss…