Trakindo Dukung Pengembangan Jurusan Teknologi

Di tengah keterbatasan proses belajar mengajar, dunia industri tetap harus menjawab tantangan zaman dan memerlukan keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, terlebih di bidang teknologi.

Hal itu disampaikan Chief Administration Officer PT Trakindo Utama (Trakindo) Yulia Yasmina pada acara Bincang PERSpektif Trakindo bertajuk “Masa Depan Pendidikan Teknologi di Indonesia Pasca Pandemi Covid-19” yang berlangsung virtual, Kamis (10/6), di Jakarta.

Menurutnya, strategi dan perubahan di bidang pendidikan tinggi yang kemudian berdampak pada pendidikan menengah akan menentukan kemampuan SDM di Indonesia.

“Kami dari dunia industri harus dapat memanfaatkan momentum ini untuk menjadi lebih inovatif, proaktif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman yang terjadi saat ini dan di masa depan nantinya,” papar Yulia.

Seiring perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0, kemajuan di industri alat berat saat ini membutuhkan SDM yang tidak hanya terampil di bidang mekanikal, tapi juga di bidang elektrikal.

Trakindo pun telah berusaha untuk melangkah lebih jauh, yaitu dengan mendukung pengembangan di jurusan-jurusan terkait teknologi serta menambah dukungan dan kerja sama di bidang elektrikal.

“Selain memenuhi kebutuhan bisnis, hal ini diperlukan untuk menyiapkan tenaga terlatih yang siap kerja dan mampu menghadapi tuntutan teknologi masa depan,” imbuhnya lagi.

Sementara Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Mochamad Ashari mengajak masyarakat merefleksikan dampak positif dan negatif pembelajaran virtual secara bijaksana, baik di level sekolah dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi.

Di samping keterbatasan yang dimiliki, ia mengakui pandemi ternyata berhasil mengilhami percakapan dan gagasan baru tentang cara terbaik dalam sistem pembelajaran siswa.

Banyak pendidik mengubah metode pengajaran mereka untuk mendorong lebih aktif berinteraksi dan berkomunikasi melalui pengaturan virtual. Pada pembelajaran virtual, ada penekanan lebih pada kemampuan siswa menjadi guru bagi diri mereka sendiri dan hal ini mungkin memiliki efek jangka panjang.

Jadi, tegasnya, tugas pendidik di masa depan tidak hanya mengajar pengetahuan, tidak hanya mendidik, tapi juga memberikan siswa kemampuan dasar mandiri dan komunikasi sebagai alat yang pada akhirnya akan dibutuhkan untuk sukses di tempat kerja dan sukses dalam hidup.

“Hal ini menjadi bagian dari perubahan yang bisa kita lihat dalam pendidikan teknologi,” tandas Ashari. ITS telah memanfaatkan pembelajaran virtual sejak lebih dari 10 tahun lalu, namun selama ini dilaksanakan dalam jumlah terbatas. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)