Transformasi yang dilakukan XL diklaim sanggup memetik hasil yang positif terhadap kinerja perusahaan. Pada tahun 2015 lalu, XL berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan selama tiga kuartal secara berturut-turut. Yakni, dengan rata-rata pertumbuhannya di setiap kuartal mencapai 2%.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan penggunaan layanan utama (voice dan SMS) sebesar 2% (QoQ) serta kenaikan untuk layanan data sebesar 15% (QoQ). Sementara itu, trafik data tumbuh 54% (YoY) di tahun 2015, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Alhasil, total pengguna layanan data XL saat ini sudah mencapai 22,5 juta atau 54% dari total pelanggan XL.
Presiden Direktur dan CEO XL Dian Siswarini mengatakan, "Kami telah menutup tahun 2015 dengan berbagai pencapaian positif sebagai hasil dari transformasi yang yang sudah kami lakukan sejak awal 2015 yang lalu. Kami telah berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansial guna membangun pondasi perusahaan yang lebih kuat untuk meraih pencapaian kinerja yang lebih baik di tahun 2016."
XL, menurut Dian, akan terus fokus untuk menjadi yang terdepan dalam menyediakan layanan internet mobile di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan adopsi pelanggan terhadap ponsel dengan kemampuan layanan data. “Pertumbuhan smartphone telah berhasil mendorong peningkatan adopsi layanan Data di Indonesia. Penetrasi smartphone XL telah tumbuh dan berkembang sebesar 42% pada akhir 2015. Pengguna smartphone XL tumbuh 10% YoY (tiap tahunnya) dan kini telah mencapai jumlah 17,7 juta pengguna,” akunya.
Sepanjang tahun, XL juga terus mendorong adopsi ponsel 4G oleh pelanggan sejalan dengan agenda transformasi yang memang mengutamakan pelanggan yang mampu memberikan nilai lebih tinggi. Untuk itu, XL menawarkan program bundling dengan pilihan berbagai smartphone, mulai dari Apple, Samsung, Xiaomi, Alcatel, Lenovo, LG, hingga Sharp.
4G LTE merupakan bagian penting dari strategi XL untuk menjadi yang terdepan dalam penyediaan layanan mobile internet. layanan 4G LTE merupakan upaya untuk memenuhi permintaan konsumen atas internet berkecepatan tinggi. “Untuk mendukung layanan 4G LTE, XL telah membangun 3.134 BTS 4G per akhir tahun 2015, yang tersebar di lebih dari 35 kota. XL juga terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan jangkauan dengan membangun lebih dari 18.000 BTS 3G hingga akhir 2015, yang menjadi bagian dari total 58.879 BTS,” tambahnya.
Selain itu, XL telah berhasil menjalankan kampanye pemasaran (marketing campaigns), salah satunya "60 Mazda, 60 Hari, 60 Pemenang". Kampanye pemasaran ini untuk meningkatkan dan mendorong isi ulang pulsa oleh pelanggan di tahun 2015 dengan menawarkan hadiah menarik. Selanjutnya, XL juga meningkatkan aktivitas distribusi melalui modern channel dengan memperkenalkan program "Harga Pas" untuk penjualan isi ulang pulsa di toko-toko seperti Indomaret dan 7-Eleven. Selain itu, melalui program yang sama XL juga mengenalkan lebih banyak pilihan untuk isi ulang.
Lantas, transformasi apa yang telah dilakukan XL pada tahun 2015? Dijawab Dian, XL memulai tahun 2015 dengan menerapkan agenda transformasi yang disebut dengan 3R –-Revamp, Rise, dan Reinvent. Diterangkan Dian, Revamp (Mengubah), yakni mengubah model bisnis pencapaian pelanggan dari 'volume' menjadi 'value', yang disertai strategi distribusi serta perbaikan portofolio produk untuk meningkatkan pendapatan. Rise (Meningkatkan) adalah strategi meningkatkan nilai brand XL dan menggunakan strategi dual-brand dengan AXIS untuk menyasar berbagai segmen pasar yang berbeda. Adapun Reinvent (Menemukan kembali) adalah strategi menumbuhkan berbagai inovasi bisnis melampaui model bisnis yang digunakan saat ini.
“Transformasi ini dilakukan untuk merespon perubahan pasar yang sangat dinamis dan fokus pada penciptaan nilai (value), sehingga XL dapat membangun bisnis yang lebih berkelanjutan di masa depan,” tutupnya.