MIX.co.id - Pasar biskuit nasional Indonesia sangat besar, diperkirakan mencapai Rp16 triliun per tahun yang diperebutkan oleh banyak brand besar maupun kecil, lokal maupun global, skala besar maupun home industry. Namun di atas kertas, sekitar 75% pangsa pasar biskuit Indonesia ini dikuasai oleh hanya lima brand yang gencar menancapkan awareness-nya melalui TV Commercial di stasiun-stasiun televisi nasional selama puluhan tahun. Adalah Unibis, brand asal Medan, Sumatera Utara, yang dengan gagah berani menjadi challenger, menantang merek-merek yang gencar beriklan di stasiun televisi itu untuk menguasai pasar nasional.
Keberanian ini bukan tanpa alasan. PT Universal Indofood Product, pemilik brand Unibis, memiliki pengalaman yang mumpuni untuk bermain di pasar ini karena sudah berada di pasar sejak 50 tahun silam (1972). Dalam perjalanan waktu yang tidak sebentar itu, Unibis belajar tentang cara mempertahankan produk yang telah lama berkembang agar tetap dicari oleh konsumennya melalui inovasi produk yang dibutuhkan dan disukai konsumen. Kemampuannya menangkap perubahan selera konsumen menjadi salah satu kunci suksesnya, selain distribusi massif untuk memenuhi ketersediaan produk di pasar.
Melalui berbagai inovasinya, kini Unibis memiliki tidak kurang dari 60 varian biskuit yang menyasar seluruh segmen demografi (usia dan status sosial ekonomi) konsumen Indonesia. Brand Unibis semakin berkibar setelah berhasil menembus pasar ekspor. Kilau merek Unibis semakin cemerlang di dunia internasional ketika mendapatkan kepercayaan dari World Health Organization (WHO) untuk berperan dalam dua proyek sosial berprofil tinggi, yaitu menyediakan produk biskuit fortifikasi bagi korban bencana Tsunami Aceh (2004) dan menyediakan makanan bergizi bagi anakanak kurang mampu di berbagai wilayah di Indonesia dalam Proyek Pangan Gizi (2005-2008). Brand story Unibis bisa dibaca selengkapnya di buku “Journey to Become Strong Brand.”