MIX.co.id - Penyedia ekosistem smart city di Indonesia, Qlue, berkomitmen dalam mendorong transformasi digital untuk industri di Indonesia. Salah satu aspek penting dari transformasi digital itu adalah dengan mengintegrasikan sistem pengawasan di perusahaan-perusahaan demi operasional bisnis yang efisien.
Dijelaskan Founder dan CEO Qlue Rama Raditya, transformasi bisnis merupakan suatu hal yang tidak dapat dibendung. Sebab, cepat atau lambat, kebutuhan teknologi digital perusahaan akan semakin tinggi untuk menyesuaikan dengan tren yang berkembang di pasar. Hal itu membuat perusahaan yang cepat bertransformasi akan bisa memanfaatkan ceruk pasar yang semakin membesar ini.
Dalam pengembangan teknologinya, diakui Rama, Qlue memiliki solusi smart city yang fleksibel, di mana Qlue dapat mengimplementasikan teknologi pengolahan data pada komputasi awan atau cloud computing, komputasi tepi atau edge computing, data center bersifat on-premise atau kombinasi di antaranya.
Teknologi tersebut dikembangkan oleh Qlue demi dapat menjangkau lebih banyak klien dan pengguna. Sebab, pemanfaatan solusi Qlue dapat diimplementasikan secara fleksibel sesuai dengan preferensi dan infrastruktur yang dimiliki oleh perusahaan klien. Sistem pengawasan yang dikembangkan perusahaan juga bisa semakin terintegrasi dan memberikan berbagai rekomendasi demi mengelola akuntabilitas operasional bisnis.
Ditegaskan Rama, “Salah satu solusi agar suatu bisnis bisa berjalan secara optimal dan efisien, tentu harus ada sistem pengawasan yang terintegrasi. Pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) juga terbukti dapat membantu kinerja perusahaan. Kami mencatat efisiensi operasional pengguna teknologi dari solusi Qlue ini bisa meningkat 70% dibanding biaya operasional sebelumnya.”
Selain itu, Qlue juga terus berkomitmen mendorong terwujudnya Indonesia Smart Nation melalui pemanfaatan teknologi-teknologi kecerdasan buatan. Salah satu komitmen itu diwujudkan dengan menggelar diskusi publik dan technology update sebagai wahana peningkatan wawasan dan saling berbagi informasi berjudul “QlueTalk: Mengoptimalkan Solusi Bisnis Melalui Integrasi Sistem Pengawasan Berbasis AI”.
Country Product Manager Hewlett-Packard Enterprises (HPE) Pungky Sulistyo menuturkan, teknologi komputasi memiliki keunggulan dalam aspek pengelolaan dan pendistribusian data yang lebih cepat. Teknologi komputasi yang dikembangkan oleh HPE ini merupakan teknologi yang berbasis edge computing, dengan mengubah mekanisme pengawasan dari hilir menjadi ke hulu teknologi.
HPE mencatat pemanfaatan teknologi edge computing bisa mendorong efisiensi perusahaan dalam aspek biaya operasional hingga 50%. Dengan memindahkan sistem analisis di awal, maka sistem pengawasan secara operasional bisa lebih cepat memberikan notifikasi, sehingga prosesnya bisa lebih efektif dan bersifat antisipatif.
“Contoh praktisnya adalah pemanfaatan aplikasi penunjuk jalan Google Maps. Pengguna jalan pasti sudah sangat menikmati manfaat dari aplikasi tersebut. Itu merupakan bagian dari edge computing yang teknologinya saat ini terus dikembangkan oleh HPE, karena aplikasi itu langsung digunakan di gawai pengguna. Baik cloud computing maupun edge computing sendiri bersifat saling melengkapi, sehingga aplikasinya tentu akan sangat tergantung dari kebutuhan transformasi digital dari perusahaan tersebut. Sistem pengawasan terintegrasi ini sudah menjadi kebutuhan yang krusial bagi dunia usaha saat ini,” tutup Pungky.