MIX.co.id - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mendorong kolaborasi multipihak dalam merintis dan mewujudkan metaverse versi Indonesia. Objektifnya, agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital.
“Metaverse Indonesia telah mulai terbentuk dari sektor yang ekosistem user-nya paling adaptif untuk mengadopsi inovasi digital. Hal ini akan terus berevolusi dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Tentunya perkembangan ini menggunakan sumber daya, konektivitas, dan semua elemen informatika di Indonesia, serta melibatkan berbagai perusahaan yang telah berfokus untuk mengembangkannya," papar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di Jakarta, pada pertengahan Januari ini (14/1).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berbicara tentang dunia metaverse dalam pidatonya di Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke-34 pada Desember 2021 lalu. Menurutnya, di masa depan, dakwah maupun pengajian bisa dilakukan secara virtual dengan metaverse. Karena itu, Presiden meminta seluruh warga NU bisa mengantisipasi kemajuan teknologi ini.
Metaverse merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas, di mana semua bisa berlangsung secara simultan dan paralel. Metaverse memiliki potensi yang besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar dan berkarya. Tentu saja tidak hanya ditujukan untuk ‘gaming’ atau pertukaran NFT (non-fungible tokens) semata. NFT adalah aset digital yang menggambarkan objek aslinya, tak bisa dijadikan sebagai alat tukar, tetapi bisa diperjualbelikan seperti halnya aset fisik.
Dalam pembangunan metaverse, diperkirakan Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024. WIR Group sebagai salah satu perusahaan teknologi perangkat lunak metaverse asal Indonesia akan memperkenalkan prototipe metaverse Indonesia pada perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022 ini.
Dalam kolaborasi ini, WIR Group akan mengajak perusahaan global Meta (Facebook) dan Microsoft sebagai pengembang perangkat keras seperti kacamata augmented dan virtual reality. Rencana kolaborasi pemerintah-swasta dan antar perusahaan ini diharapkan dapat merintis metaverse versi Indonesia yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital.
Diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) WIR Group Michael Budi, WIR optimis bahwa sumber daya manusia dalam negeri mampu mengembangkan teknologi metaverse. “Sebab, adanya dukungan dari pemerintah yang dilakukan secara masif akan sangat berpengaruh terhadap pengembang berbagai sektor kehidupan. Dalam waktu yang relatif cepat, visi pengembangan sektor teknologi metaverse secara pesat di Indonesia dapat terwujud,” yakinnya.
Pengamat teknologi dan inovasi Dr. Indrawan Nugroho mengimbuhkan, metaverse Indonesia perlu didesain sejak awal berbasis kearifan lokal dan nilai-nilai luhur bangsa. “Kita tidak ingin menduplikasi metaverse versi negara lain. Metaverse kita harus bisa jadi daya ungkit eksponensial untuk beragam potensi besar yang ada di negeri tercinta ini,” yakinnya.