Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, jumlah konsumen yang membeli produk secara online di Indonesia meningkat secara signifikan. Sekitar 36% konsumen di Indonesia membeli produk secara online tiap bulannya (PWC, 2017), dan sebanyak 41% orang menghabiskan waktu mereka di platform belanja online untuk membeli barang-barang elektronik/teknologi dan gawai.
Diakui Elvira Jakub, Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, bahwa mayoritas konsumen Indonesia saat ini sudah fasih berbelanja secara online. Barang yang dibelanjakan juga bukan lagi sekadar pakaian atau kosmetik, tetapi juga perangkat gadget seperti smartphone, tablet, serta barang elektronik lainnya. Artinya, kepercayaan konsumen Indonesia untuk berbelanja online sudah semakin kuat.
“Berdasarkan data internal kami per November 2018, penjualan smartphone Samsung tahun 2018 melalui online channel tumbuh signifikan sebesar 62% dibandingkan tahun 2017. Sementara, market share Samsung di online saat ini sudah mencapai 60,2%,” ungkap Elvira.
Melihat potensi tersebut, awal 2019 ini Samsung Electronics Indonesia secara resmi menghadirkan Samsung.com Shop, yaitu platform belanja onlinegadget dan elektronik serba Samsung. Beroperasi sejak 9 Januari 2019 lalu, Samsung.com Shop merupakan kanal alternatif yang juga bertujuan untuk membangun sekaligus memperkuat engagement antara Samsung dengan konsumen maupun calon konsumen-nya.
“Dulu Samsung.com hanya sebatas menjadi sumber informasi untuk produk-produk Samsung, sama sekali tidak ada unsur penjualan. Dan sebagai prinsipal, kami tidak berjualan 'langsung' ke konsumen karena bisnis kami bukan berbasis e-commerce. Namun sekarang, seiring dengan tren belanja online yang semakin tinggi serta pasar yang semakin siap, kami mempersiapkan Samsung.com sebagai salah satu channel alternatif untuk secara langsung menjangkau konsumen,” terang Elvira.
Sementara, Sintara Nyotowijoyo, Online Business Senior Manager Samsung Electronics Indonesia menuturkan bahwa alasan utama Samsung masuk ke bisnis online commerce adalah karena konsumen. Saat ini, katanya, konsumen Indonesia tidak ada yang benar-benar sepenuhnya berbelanja secara online, juga tidak ada yang selalu belanja lewat offline store. Konsumen Indonesia saat ini ada di kedua channel tersebut, online maupun offline store.
“Oleh karena itu, kami ingin di manapun konsumen ada, Samsung ingin ada di situ. Selain menyediakan channel alternatif, kami ingin memenuhi kebutuhan konsumen dalam mencari produk-produk Samsung. Karena konsep online-offline store tidak sepenuhnya berjalan masing-masing, keduanya harus berkolaborasi. Semakin banyak kami meng-cover touch point konsumen, semakin potensial juga untuk bisnis Samsung,” jelas Sintara.
Ia juga menegaskan, kehadiran Samsung.com Shop tidak akan menggantikan posisi offline store yang sudah ada. Sebaliknya, justru Samsung.com Shop akan semakin melengkapi dan memperkuat Samsung dalam menjangkau konsumen lewat online channel. Selain itu, ke depan, Samsung.com Shop juga akan dikembangkan menjadi mobile apps, terutama di Playstore.
“Intinya, yang ingin kami tekankan melalui Samsung.com Shop adalah engagement ke konsumen. Biar bagaimanapun bisnis online tidak akan bisa berdiri sendiri, pasti harus ada kolaborasi dengan offline store, karena memang kebutuhan konsumen sekarang seperti itu. Hanya saja memang belum ada sinergi yang mulus,” imbuh Sintara yang menyebut bahwa butuh persiapan satu tahun untuk mendirikan Samsung.com Shop.
Lalu apa target Samsung.com Shop dalam beberapa tahun mendatang? Sintara mengaku tidak ada ekspektasi spesifik soal penjualan. Hanya, ke depan pihak Samsung sudah memikirkan arah konsep bisnis online to offline (O2O) ataupun sebaliknya. “Kami yakin konsep O2O akan terwujud, karena melihat respon konsumen sekarang sudah tinggi. Prioritas kami juga bukan hanya pengguna Samsung, tetapi juga tertarik dan yang sedang mencari device samsung lainnya,” pungkasnya.
