Juri Aan Arbaiyah Satryani memberi nilai sempurna (100) kepada majalah “Edukasi Konsumen” keluaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal gaya bahasa dan fotografi. Selain itu, ia memberikan apresiasi tinggi dalam desain grafisnya.
Tak beda dengan Aan, Herning memuji perpaduan apik antara tema, rubrikasi dan desain grafis media internal ini. “Majalah ini berbeda dengan media keuangan yang kerap disajikan kaku dan kurang menarik. Sangat menyenangkan membaca Edukasi Konsumen dari awal sampai akhir,” ujarnya.
Aan juga menilai, secara keseluruhan Majalah Edukasi Konsumen sudah bagus. Namun ia terganggu dengan satu rubrik bernama “artikel” yang kontennya menurut dia melenceng dari isi secara keseluruhan. Pasalnya, konten itu menampilkan seluk beluk hobi bersepeda sehingga tidak inline dengan topik keuangan lainnya.
“Jika rubrik ini terbuka untuk umum atau didedikasikan untuk membahas hal-hal umum di luar edukasi konsumen di bidang jasa keuangan, akan lebih baik nama rubrik dibuat lebih spesifik dan ada kotak kecil yang menginformasikan mengenai rubrik tersebut,” ujarnya memberi masukan.
Masih terkait dengan adanya penjelasan di halaman masthead bahwa redaksi menerima tulisan dari luar, menurut dia, akan lebih baik jika ada penjelasan rinci rubrik apa saja yang dimaksud. “Karena tentunya tidak semua rubrik boleh diisi pihak luar,” ujar pengajar komunikasi dari Universitas Islam Bandung ini kritis.
Majalah “Edukasi Konsumen” terbit 58 halaman. Layaknya majalah mainstream, media ini memiliki rubrik master dengan nama ”Sorotan Utama”. Rubrik ini membahas isu aktual di dunia literasi keuangan. Sebagai contoh pada edisi Agustus 2020 lalu, mereka mengangkat isu “Stimulus Lanjutan dari OJK untuk menangkal dampak pandemi Covid-19”. Rubrik ini diberi porsi sampai 5 halaman lebih.
Rubrik lain yang tidak kalah menarik adalah Perspektif, Fokus Pasar Modal, Fokus Perbankan, Info IKNB dan Info Perbankan, Regulasi. Juga masih ada rubrik Bisnis Pemula, Investasi, Telaah Produk, Konsumen Bicara, Inspirasi, Tokoh dan Wawasan Perbankan.
