Energia Weekly – Pertamina (The Best Owned Media 2021)

“Energia Weekly”, majalah milik Pertamina (Persero) ini punya nilai lebih dari desain yang menarik dan cukup kreatif di mata juri Aan Arbaiyah Satryani. Namun ia menilai, cover majalah ini terlalu “to the point.” “Kurang lazim meletakkan cerita atau informasi pada halaman cover,” catatnya. Hal ini memberi nilai tersendiri bagi Energia Weekly karena bisa memberikan sesuatu yang berbeda.

Hal lain yang menjadi catatan adalah nama rubrik yang sebagian tidak dicantumkan sehingga terkesan mendadak muncul dan memberikan efek kejut bagi pembaca.

Aan juga menyoroti, bagian “utama” topik pembahasan yang justru diletakkan pada bagian akhir majalah dan itupun hanya satu halaman. Tampilan ini memberikan kesan sesuatu yang berbeda. Biasanya, lanjut mantan editor di harian Republika ini, rubrik “utama” yang berisi laporan utama, terdiri atas beberapa tulisan dalam satu tema, dan diletakkan pada awal-awal halaman.

Efek kejut lain muncul ketika Juri Aan membedakan positioning rubrik “Sorot” dengan “Utama. Konten rubrik “Utama” dibuka di cover depan (yang disebut Aan kurang lazim karena cover diisi dengan cerita/informasi), bersambung di halaman 3, lalu tiba-tiba ada pada cover belakang sebagai penutup majalah. Sementara rubrik “Sorot” diletakkan mulai halaman 3, dan dilanjutkan di halaman 5-8 dari majalah setebal 20 halaman ini.

Yang menarik adalah begitu kita membuka majalah ini, pada halaman 2 (cover dalam) tiba-tiba tersaji artikel mengenai profil tokoh yang disajikan dalam bentuk tanya jawab. Sajian ini tidak selesai di halaman yang sama, dan berlanjut di halaman 3 sebesar 1/5 halaman, yang diletakkan di bagian kiri bawah.

Selain berbagai hal di atas, Aan juga mencatat hal lain yang menurutnya masih di luar kebiasaan, yaitu rubrik editorial dan masthead yang terpisah. “Ini juga tidak begitu lazim,” ujar master komunikasi lulusan Australia ini.

Namun di luar berbagai “ketidaklaziman” Energia Weekly yang disebut Aan, juri Teguh Poeradisastra memberi penilaian yang lebih menghibur. Menurut editor senior Majalah SWA dan pengajar komunikasi di UI dan LSPR ini, Energia memliki nilai lebih dalam hal aktualitas. (Bin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)