"Pengungkapan parsial" merujuk pada strategi perusahaan dalam memberikan informasi yang tidak lengkap tentang inovasi yang sedang dilakukan oleh perusahaan. Dalam strategi pengungkapan parsial ini, perusahaan tidak memberikan informasi lengkap tentang inovasi mereka, tetapi hanya memberikan informasi yang memadai untuk mempengaruhi persepsi pasar tentang prospek masa depan mereka.
Dalam model teoritis yang diperkenalkan dalam artikel, pengungkapan parsial dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam mengurangi ketidakpastian yang mungkin terkait dengan pengambilan keputusan investasi dan dapat mempengaruhi persepsi pasar tentang prospek masa depan perusahaan.
Dalam beberapa kasus, pengungkapan parsial dapat lebih efektif daripada pengungkapan informasi lengkap karena dapat menciptakan persepsi pasar yang lebih positif tentang perusahaan. Menurut mereka, memberikan informasi yang lengkap tentang sebuah inovasi perusahaan dapat meningkatkan risiko persaingan dan imitasi dari pesaing.
Menurut mereka, pesaing dapat memanfaatkan informasi yang lengkap mengenai inovasi yang sedang dilakukan sehingga mereka dapat menciptakan produk serupa dan bersaing langsung dengan produk perusahaan. Ini bisa menimbulkan “bencana” bagi perusahaan karena bisa saja pesaing memanfaatkan informas itu untuk menciptakan produk serupa dengan harga yang lebih misalnya. Ini dapat berdampak negatif pada profitabilitas perusahaan.
Namun, jika perusahaan tidak memberikan informasi yang cukup tentang inovasi mereka, hal ini dapat meningkatkan ketidakpastian di kalangan investor dan dapat mempengaruhi harga saham perusahaan. Oleh karena itu, strategi pengungkapan parsial mungkin dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan karena dapat memberikan informasi yang cukup untuk mengurangi ketidakpastian, tetapi tidak cukup untuk memicu persaingan atau imitasi pesaing.
Disini perusahaan ditantang untuk tetap mempertimbangkan risiko pengungkapan parsial, seperti risiko ketidakpastian dan kebingungan di kalangan pemegang saham yang dapat terjadi ketika informasi yang diberikan tidak mencerminkan informasi yang tersedia dari sumber-sumber lain.
Oleh karena itu, perusahaan harus mencoba memastikan bahwa informasi yang diberikan dalam pengungkapan parsial mereka mencerminkan informasi yang tersedia secara luas tentang kinerja perusahaan. Sebab, bagaimanapun, ada kemungkinan pemegang saham memperoleh informasi dari sumber lain.
Artinya, pada kondisi seperti rasa “kurang informasi", pemegang saham mengumpulkan informasi tentang kinerja perusahaan dari sumber-sumber lain selain pengungkapan informasi yang diberikan oleh perusahaan. Sumber-sumber ini mungkin meliputi publikasi industri, laporan analis keuangan, dan publikasi pemerintah, di antara sumber lainnya.
Risiko bila pemegang saham dapat mengumpulkan informasi tentang kinerja perusahaan dari sumber-sumber lain -- selain pengungkapan informasi yang diberikan oleh perusahaan -- adalah ketidakpastian bagi pemegang saham.
Hal ini dapat menyebabkan pemegang saham tidak yakin tentang kinerja dan nilai perusahaan, dan dapat mengurangi kepercayaan mereka pada manajemen perusahaan. Informasi yang tidak lengkap, dapat menyebabkan investor mengabaikan informasi yang tersedia dan lebih memperhatikan informasi dari sumber lain, sehingga bisa saja mereka membuat keputusan yang tidak tepat.
Dalam model teoritis yang diperkenalkan Bhattacharya dan Ritter (1983), pengungkapan informasi parsial -- yang tidak lengkap -- dapat menyebabkan kebingungan dan spekulasi di kalangan pemegang saham, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penilaian pasar yang salah tentang prospek perusahaan dan mengurangi nilai perusahaan.
Oleh karena itu, dalam menentukan tingkat pengungkapan yang optimal, perusahaan harus mempertimbangkan kemungkinan pemegang saham mendapatkan informasi dari sumber lain dan mencoba memastikan bahwa informasi yang mereka berikan mencerminkan informasi yang tersedia secara luas tentang kinerja perusahaan.
Menurut mereka, pengungkapan informasi parsial dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan daripada pengungkapan informasi lengkap karena dapat mempengaruhi persepsi pasar tentang prospek masa depan mereka dan mengurangi ketidakpastian yang mungkin terkait dengan pengambilan keputusan investasi. Namun, perusahaan tetap harus mempertimbangkan kemungkinan pemegang saham mendapatkan informasi dari sumber lain ketika menentukan tingkat pengungkapan yang optimal.
Referensi:
Bhattacharya, S., & Ritter, J. R. (1983). Innovation and communication: Signaling with partial disclosure. The Review of Economic Studies, 50(2), 331-346.