Ketiga, mengelola krisis komunikasi. Saat ini, krisis komunikasi itu bisa datang kapan saja, bukan cuma dari media, namun bisa juga dari jentikan jari netizen, entah karena faktor kinerja maupun tata kelola perusahaan. Hal tersebut sudah pasti berdampak negatif terhadap reputasi bank. “Nah, tugas kita sebagai PR yakni jangan mudah terpancing namun harus memberikan respon dengan cepat dan efektif, kordinasikan dengan atasan dan C (Chief) level, jangan sampai juga dibiarkan berlarut-larut, karena bisa jadi efek bola salju yang merugikan,” lanjutnya.
Keempat, menjalin hubungan baik. Bank itu punya banyak pemangku kepentingan, mulai dari nasabah, karyawan, investor, hingga regulator dan media/wartawan. Tugas PR adalah menjalin hubungan baik dengan pemangku kepentingan tersebut dengan tujuan agar mereka dapat memahami dan mendukung eksposure setiap langkah perusahaan untuk berkembang.
Kelima, mengembangkan skill. Di era digital saat ini, menjadi sebuah keharusan bagi para praktisi PR di perusahaan termasuk bank untuk meningkatkan skill dan kompetensi yang dimiliki. Contohnya, saat ini sudah ada AI (Artificial Intelligence) di bidang penulisan seperti Chat GPT. “Untuk itu, saya sangat menyarankan teman-teman PR belajar menjadi Prompt Writer. Sederhananya, Prompt writer adalah orang yang memiliki kemampuan menulis prompt, yaitu kata atau frasa yang digunakan untuk memicu atau mengarahkan proses penulisan di berbagai bidang, seperti penulisan kreatif, penulisan teknis, hingga penulisan jurnal ilmiah. Bayangkan saja apa yang bisa kita kembangkan dengan kolaborasi teknologi tersebut,” tandanya.
Selain menerima penghargaan Insan PR Indonesia 2023, Danny juga tercatat pernah menjadi karyawan terbaik dengan predikat “sangat memuaskan” pada kurun waktu 2019-2021 serta berhasil meraih penghargaan PR Indonesia Award 2019 kategori media komunikasi internal perusahaan.
“Alhamdulillah, walau belum seberapa, saya berharap bisa terus berkontribusi di masing-masing tempat saya bekerja. Namun, saya juga menekankan bahwa sinergi dan kolaborasi memainkan peran penting dalam dunia public relations, nggak ada lagi yang namanya Superman, yang ada hanyalah Superteam,” ungkap Danny.
Dia pun berpesan kepada generasi muda atau rekan-rekan PR yang lain, “Jangan mudah menyerah jika merasa karir kita disitu-situ saja. Jika kita teliti, nyatanya masih banyak sekali ruang untuk berkembang, cobalah dimanfaatkan dan berfikir outside the box. Paling penting itu ya adaptif, karena yang paling pintar, mungkin belum tentu bisa beradaptasi, namun yang adaptif sudah pasti pintar. Obsesinya juga jangan mencoba menjadi yang paling pintar, tapi menjadi yang paling berguna dan bermanfaat, Insya Allah, semesta mendukung.”