Resmi Pimpin Indosat Ooredoo, Chris Kanter Fokus di People

Delapan tahun menjabat posisi komisaris Indosat Ooredoo, pada Oktober ini, Chris Kanter memutuskan “turun gunung”. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Indosat Tbk. menetapkan Chris untuk memimpin Indosat Ooredoo mulai pertengahan Oktober 2018. Jabatan Direktur Utama (Dirut) Indosat Ooredoo yang kini resmi disandang Chris, sebelumnya diisi oleh Joy Wahyudi yang telah mengundurkan diri karena alasan pribadi.

Memimpin Indosat di tengah kinerja perusahaan yang tidak begitu bagus merupakan tantangan awal yang harus dihadapi pria yang hobby olahraga menembak itu. Mengingat, sepanjang semester pertama 2018, Indosat Ooredo merugi sebesar Rp 693,702 miliar. Padahal, periode sama tahun lalu, Indosat Ooredoo masih mampu mengantongi laba hingga Rp 784,207 miliar. Kerugian tersebut disebabkan adanya penurunan pada penjualan sebesar 26,77% menjadi Rp 11,06 triliun. Sementara penjualan sebelumnya, mampu mencapai Rp 15,11 triliun.

Tantangan besar lainnya yang juga harus dihadapi oleh Chris adalah isu pengurangan karyawan secara besar-besaran yang sempat melanda Indosat Ooredoo pada Februari 2018 lalu. Tak kurang dari 500 karyawan Indosat sempat berunjuk rasa di halaman kantor pusat Indosat Ooredoo pada 8 Februari lalu guna memprotes rencana PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal.

Lantas, apa yang akan dilakukan Chris? Di hadapan teman-teman media pada media gathering yang digelar hari ini (18/10) di Jakarta, ia mengatakan bahwa prioritas utama yang akan dilakukan adalah fokus pada People. Untuk itu, resmi ditunjuk sebagai Dirut, Chris akan melakukan rapat dengan tim Human Resources (HR).

“Rapat pertama saya, besok, adalah dengan tim HR. Sebab, sampai saat ini, saya masih belum yakin dengan man power yang dimiliki Indosat Ooredoo. Saya harus tahu lebih dulu kekuatan dan kelemahan people yang ada di dalamIndosat Ooredoo. Termasuk, apakah sudah memiliki kapasitas atau ekspertis dan telah menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat,” terangnya.

Ketika ditanya tentang rencana pengurangan karyawan sebagai bagian dari strategi memperbaiki kinerja Indosat Ooredoo, Chris menjawab, “Ibarat orang yang gemuk, yang notabene banyak memiliki lemak, pilihannya ada dua, yakni berlari untuk membakar lemak atau pilih sedot lemak (cara instan, dengan melakukan pengurangan karyawan--red). Maka, saya pilih berlari cepat.”

Terkait fokus bisnis Indosat Ooredoo ke depan, apakah akan fokus pada pasar ritel atau B2B (Business to Business), ia mengaku masih belum dapat menjawab. “Untuk strategi, saya masih belum bisa menjawab, karena memang saya belum ada gambaran,” akunya.

Pada kesempatan media gathering tersebut, Indosat Ooredoo juga memperkenalkan Turina Farouk sebagai Head of Corporate Communication Indosat Ooredoo yang baru per Oktober 2018. Ia menggantikan posisi Deva Rachman yang telah meninggalkan posisi itu sejak akhir Agustus 2018 lalu. Turina tercatat wajah lama di industri telekomunikasi. Sebelumnya, ia lama berkarir di PT XL Axiata Tbk. dengan posisi terakhir sebagai Vice President of Corporate Communications.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)