Bukan semata untuk awareness, Smartfren menggarap social media juga untuk selling, kata Yuditia Hendrawarman, Digital Marketing Manager PT Smartfren Telecom. Dia juga bercerita bagaimana dia membuat berbagai event tematik di jejaring sosial untuk mencapai objektif selling tersebut—di antaranya event “I Hate Slow” yang meraih penghargaan.
Yuditia Hendrawarman, Digital Marketing Manager PT Smartfren Telecom.
Yuditia menuturkan pentingnya kreativitas dalam berkomunikasi dengan para fans-nya di media sosial agar tercipta engagement dan akhirnya mencetak penjualan. “Membutuhkan banyak ide kreatif untuk memenangkan pasar dengan karakter konsumen telekomunikasi yang beragam. Terlebih saat bermain di dunia digital, butuh ide yang out of the box,” tutur Yuditia merujuk pada konten untuk konversasi di media sosial.
Maka tidak melulu soal jaringan atau informasi produk, di dalam Website dan media sosialnya, Smartfren juga mengulas info kesehatan dan gimmick seperti quiz trivia. Yuditia menekankan bahwa perpaduan antara konten yang atraktif dan engaging community merupakan roadmap Smartfren. Dengan upaya tersebut, per Februari 2014, Smartfren berhasil menggalang lebih dari 1.2 juta follower untuk akun Twitter @smartfrenworld dan sekitar 1.4 juta fans untuk akun Facebook Smartfren.
Memulai karir di Denstsu Strat pada 2009-2011 sebagai Account Manager, Yuditia kemudian hijrah ke Lowe and Partner Worldwide sebagai Associate Account Director. Hanya lima bulan di Lowe, pemilik gelar Master dari University of Westminster ini hijrah ke Smartfren Telecom sebagai Brand Management Manager (Agustus-Desember 2011) dan pada 2012 menempati pos baru di Smartfren sebagai Digital Marketing & Service Section Head terhitung per Januari 2012.
