Hellen Triutomo Going an Extra Mile...

Lama berkecimpung di industri consumer goods, tidak menyurutkan Hellen Triutomo untuk menjajal dunia baru, industri properti. “Delapan tahun saya bekerja di industri FMCG. Tapi tantangan di bidang marketing justru datang ketika saya ada di industri properti, Farpoint,” tutur Senior Marketing Manager Farpoint tersebut kepada MIX. Di Farpoint, Hellen mendapat tantangan untuk memperkuat brand DNA dan brand identity anak perusahaan termuda di kelompok usaha Gunung Sewu tersebut.

Hellen Triutomo - Senior Marketing Manager Farpoint. Hellen Triutomo - Senior Marketing Manager Farpoint.

Bagi Hellen, industri properti sangat dinamis. “It’s a never ending learning, never ending case. Selalu ada tantangan baru tiap harinya dan industri ini benar-benar menguji kreativitas diri saya dan memacu saya menjadi lebih kritis dan analytical,” kata wanita lulusan Art Institute of Seattle, Amerika Serikat, pada 1999 ini. Hellen menekankan filosofi Think Beyond dalam bekerja. “Ini untuk selalu mendorong kita lebih banyak berbuat dan berkarya. Going an extra mile and be passionate,” tuturnya.

Pernah berkiprah di Makarizo sebagai Export Import Manager pada 2003-2007 dan di Orang Tua Group sebagai Business Unit Manager pada 2007-2012, Hellen mengakui bahwa memasarkan produk properti tidak seperti memasarkan produk FMCG. “Karena membeli sebuah properti bukan seperti membeli kacang. Ada keputusan yang matang untuk membelinya. Karena itu tantangan marketing-nyabesar dan diperlukan diferensiasi, baik dari segi konsep hingga pelayanan yang out of the box,” tuturnya.

Hellen lalu mencontohkan upayanya dalam memasarkan Verde Apartement, salah satu produk Farpoint. “Verde itu kan niche market,segmented sekali. Jadi kualitas dan cara pelayanannya pun lebih personal, distinctive, visionary, determined, passionate, meticulous, dan tasteful.”

Untuk mendongkrak awareness Verde maupun Farpoint, katanya, dia menggunakan strategi Public Relation (PR), termasuk digital PR. “Karena dalam PR kami bisa memastikan nilai dan pesan yang ingin kita sampaikan bisa diterjemahkan dalam bahasa customer tanpa harus hard sell,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)