“Bagi saya dunia marketing itu seperti berada di sebuah universitas, terus belajar dan belajar. Belajar dari pengalaman itu tentu jelas berbeda. Saya juga banyak belajar dari bos–bos saya sebelumnya, dari pengalaman bekerja selama ini. Dan saya menemukan passion di marketing,” kenang Riri F. Hasan, Marketing Manager Pizza Hut Delivery (PHD) Indonesia.
Lewat tangan dingin seorang Riri pula, PHD terus melakukan pola marketing yang memanfaatkan anak muda sebagai mediator untuk membuka channel komunikasi yang lebih massive. Padahal sebelumnya publik banyak yang tidak mengetahui tentang PHD.
Riri F Hasan, Marketing Manager Pizza Hut Delivery (PHD) Indonesia.
“Gembar–gembor di radio kami lakukan secara intens. Sebulan kemudian increase penjualan sekitar 20%. Kami berupaya mendekatkan diri dengan awareness yang tanpa henti hingga akhirnya masyarakat kini mulai aware dengan PHD,” ucapnya.
Perjalanan karir Riri cukup menarik. Walau besar di dunia media, ia mengakui bahwa di Pizza Hut Indonesia dan kini menangani PHD, ia banyak belajar dunia marketing dari sisi yang berbeda.
“Saya berkutat di media cukup lama, berawal di radio Prambors Group, MRA, TV, dan beberapa media lainnya. Dari situ, saya belajar bagaimana menjalin hubungan dengan klien untuk mengemas program suatu acara, dan menurut saya itu sangat menyenangkan. Jadi menurut saya hal yang menarik di dunia marketing ini adalah sifatnya yang dinamis,” ucap ibu seorang anak perempuan berusia 8 tahun itu.
Mengawali karir di Group Radio Prambors sekitar tahun 2000-an, Riri pindah ke MTV Indonesia yang ketika itu sedang booming dengan beragam program remaja di tahun 2003–2006 dengan posisi terakhir sebagai Account Director. Setelah itu ia pun hijrah ke Astro di tahun 2006–2010, sebagai Advertising Sales Manager. Sayang Astro TV tumbang di tahun terakhir dan harus angkat kaki dari Indonesia.
Namun, Riri kembali menemukan passion-nya saat ia memutuskan berkiprah di Pizza Hut Indonesia di tahun 2011, dan ditempatkan di PHD untuk mengangkat brand tersebut agar dikenal publik.
“Pada dasarnya saya suka dengan tantangan. kalau ada tantangan yang belum pernah saya lakukan, rasanya itu semriwing, dan ingin mencoba untuk menaklukkannya,” ucapnya.
Tantangannya di PHD kini adalah bagaimana membesarkan brand tersebut agar publik sadar tentang keberadaan kami. “PHD sebenarnya sudah lama terbentuk sejak tahun 2007, tapi orang belum banyak mendengar. Jadi tantangannya adalah melakukan brand awareness, brand image, dan pastinya selling yang impactful,” ucap lulusan Manajemen Informatika Universitas Gunadarma tahun 1992 ini.