Selain tugas utamanya sebagaipricingmanager, Sotta mendapat tugas tambahan memberikan konsultasi untuk bisnis pelumas Shell Filipina dalam lingkup keempat pilar marketingnya. "Manajemen Shell Filipina menghargai bahwa Shell Indonesia merupakan contoh atau rolemodel bagi sesama negara ASEAN dalam berbisnis. Dengan begitu, mereka memanfaatkan sebaik mungkin peran saya di leadershipteam untuk memberikan landasan transformasi bisnis mereka," cerita pria yang memiliki filosofi Amat Victoria Curamatau Kemenangan Membutuhkan Persiapan ini.
Satwika Purusottama yang akrab disapa Sotta adalah profesional Shell Indonesia yang pada Januari 2018 lalu—dalam usianya yang masih 28, dipercaya menduduki jabatan PricingManager di Shell Filipina.
Sebagai profesional yang berkarir di negara lain, Sotta menghadapi tantangan perbedaan budaya dalam mendukung kemajuan karirnya. "Sebagai orang asing yang berkarir di negara luar, kita harus bisa memenangkan tidak hanya pikiran, tetapi juga hati mereka. Memenangkan pikiran bisa dengan cara menunjukkan kemampuan kognitif dan karakter yang otentik sehingga mereka terus mengingat saya," katanya.
Dibesarkan oleh ayah yang bekerja di industri minyak dan gas, Sotta menekuni dunia yang sama dengan sang ayah. Selepas lulus Bachelor of Economicsin Financial Management dari Universitas Indonesia dan MSc in Economics & Strategy for Business dari Imperial College London pada 2015, pria yang akrab disapa Sotta itu memilih berkarir di Shell Indonesia.
Di Shell Sotta mengawali karirnya sebagai Graduate Recruitment dengan posisi Business Intelligence Analyst untuk sektor industri pelumas di Indonesia. Pada 2016, ia sempat menjabat sebagai B2C Route-to-Market Indirect Channel Excellence Manager Shell Indonesia.
Pricing sebagai bagian dari 4P Marketing (Price, Promotion, Product, dan Place), menjadi elemen kunci atas kesuksesan brand. Oleh karena itu, sebagai PricingManager, tugas dan tanggung jawab utama Sotta adalah membangun dan menerapkan strategi harga untuk menghasilkan target penghasilan dan marjin yang berkesinambungan.
"Saya melakukan ini dengan memadukan antara rantai nilai (valuechain) yang kami miliki dan mengamati dinamika kebutuhan pasar, tentunya dengan mematuhi CodeofConduct Shell dan peraturan setempat yang berlaku," jelas pria kelahiran Jakarta, 10 November 1989 silam itu.