Langkah idsMED Mendorong Alkes Lokal Eksis di Pasar Global

Dari nilai bisnis alat kesehatan (alkes) di Tanah Air yang diperkirakan mencapai Rp 60 triliun pada tahun 2016, ternyata 90%-nya masih didominasi oleh produk impor. Mayoritas produk alkes masih didominasi oleh produk dari Tiongkok dan Eropa. Sisanya, 10% dipasok oleh produk alkes dalam negeri (lokal).

Fakta itulah yang mendorong Healthcare Forum (IndoHCF) dan idsMED--distributor alat kesehatan berskala besar seperti perlengkapan kamar operasi dan sebagainy yang sudah berada di delapan negara--menggagas sebuah kompetisi berbasis inovasi di bidang kesehatan, yakni "IndoHCF Innovation Award 2017". Sejatinya, program tersebut untuk mendorong bertumbuhnya produk alkes lokal. Selain itu, program tersebut juga sebagai apresiasi kepada individu, institusi, atau kelompok yang telah menerapkan atau melakukan inovasi di bidang kesehatan.

Sejak digelar pada Januari hingga Mei 2017, telah tersaring 10 peserta terbaik "IndoHCF Innovation Award 2017". Peserta yang berhasil masuk 10 besar di ajang "IndoHCF Innovation Award 2017" akan didorong untuk masuk pasar global. Untuk itu, idsMED siap memasarkan karya pemenang IndoHCF Innovation Award di delapan negara di dunia.

"Partisipan dalam ajang IndoHCF Innovation Award ini sangat berkualitas, sehingga mereka bersaing makin ketat. Karena memang bakat dan talenta inovator lokal kita saat ini very impression. Jadi, kita bisa bawa inovasi kita ke luar negeri," ungkap Rufi Susanto, Executive VP & Senior Managing Director PT IDS Medical Systems Indonesia (idsMED) baru-baru ini di Jakarta.

Diakui Rufi, saat ini, idsMED telah berada di 8 negara. Dengan demikian, ketika ada karya terbaik anak negeri yang layak untuk masuk pasar industri kesehatan global, langsung bisa dipasarkan. "Kita harus percaya diri. Jangan hanya manfaakan produk luar negeri (impor) kemudian pasang di sini. Ini merendahkan inovasi atau karya anak bangsa. IndoHCF Innovation Award ini merupakan juga program Corporate Social Responsibility (CSR) dari idsMED."

Ditambahkan Ketua Umum IndoHCF DR. dr. Supriyantoro, SpP, MARS, program kompetisi berbasis inovasi ini banyak peminat dari berbagai daerah. Para peserta berkesempatan menunjukkan kreativitas mereka. "Peserta yang mendaftar di ajang ini mencapai 194 karya yang berasal dari 25 propinsi."

Lebih lanjut dr. Supriyantoro menegaskan bahwa sudah banyak alat kesehatan yang diciptakan oleh produsen lokal. "Alat banyak, tetapi nilainya murah. Value kita sangat murah. Padahal alat kesehatan kita banyak dan bagus. Ini yang perlu kita angkat ke permukaan hingga pasar global, lewat ajang kompetisi ini salah satunya," ucapnya.

Peserta dengan Inovasi Unik
Pada ajang IndoHCF Innovation Award 2017, ada lima kategori penghargaan yang dihadirkan. Kelima kategori itu adalah Inovasi SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) Pra-RS, Inovasi Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Inovasi Alat Kesehatan, Inovasi E-Health, dan Inovasi Seni Kreasi Promosi Kesehatan.

Para finalis untuk setiap kategorinya memberikan keunikan masing-masing dari inovasinya, baik dari sisi nama, layanan, dan prosesnya. Sebut saja kategori Inovasi SPGDT, terdapat program SENSASI SILET (Sentuhan Satu Aplikasi Sistem Layanan Emergency Terpadu) PSC 119 Sepintu Sedulang Pangkas Cemas Masyarakat Kabupaten Bangka.

SENSASI SILET merupakan Aplikasi Android yang diciptakan sebagai solusi One Stop Service Penanggulangan kegawatdaruratan medis pra fasyankes, dengan paradigma baru pelayanan publik, agar lebih efektif dan efisien. Sebelumnya, selama ini, warga harus menelpon ke HP atau Telepon PSC 119, sehingga warga harus membayar biaya atau pulsa guna mendapatkan layanan gawat darurat.

Di Kategori Inovasi KIA, ada drg. Hunik Rimawati M.Kes melalui Rindu KIA, suatu sistem pemantauan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi/anak dengan menggunakan komunikasi lancar, cepat, dan tepat melalui WA group atau telepon. Dengan demikian, semua ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi/anak yang memerlukan rujukan karena kegawatdaruratan dapat segera dirujuk dan dilayani dengan cepat dan tepat.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)