Times New Roman bukan hanya font, tapi simbol kepercayaan dan keteguhan dalam komunikasi. Di tengah hiruk-pikuk tren desain digital, ia tetap berdiri tegak sebagai standar emas dalam dunia tipografi.
.
.
Di dunia yang penuh warna, gaya, dan inovasi desain, ada satu elemen klasik yang terus bertahan di tengah tren yang datang silih berganti, *Times New Roman*.
Bukan sekadar jenis huruf, Times New Roman adalah simbol kepercayaan, konsistensi, dan kekuatan komunikasi, tulis Richard G. Lewis dalam bukunya _Font Psychology: Why Fonts Matter and How They Influence Consumer Behavior_
Menurut survei Solopress – seperti ditulis Lewis -- font ini dinobatkan sebagai yang paling dipercaya dalam dokumen resmi.
Solopress adalah perusahaan percetakan terkemuka yang berbasis di Southend-on-Sea, Essex, Inggris. Didirikan pada tahun 1999, Solopress menawarkan berbagai layanan cetak berkualitas tinggi dengan pengiriman cepat ke seluruh Inggris.
Perusahaan ini dikenal karena inovasinya dalam industri percetakan dan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan.
Tak heran, ia telah menjadi andalan para profesional, akademisi, penerbit, hingga pengacara. Jadi, bila ingin menanamkan kesan dapat diandalkan pada brand atau dokumen penting, maka Times New Roman adalah taruhan yang aman.
Lahir pada tahun 1932 atas permintaan _The Times_ London, huruf ini dirancang oleh Stanley Morison dan Victor Lardent dengan tujuan sederhana: membuat surat kabar lebih mudah dibaca dan efisien secara ruang.
Tapi hasilnya jauh melampaui itu. Times New Roman bukan hanya mempermudah membaca—ia membangun kepercayaan.
Morison sendiri tidak pernah mengecap bangku kuliah. Ia bukan anak dari keluarga tipografi, bukan juga murid dari akademi desain ternama. Lahir pada 6 Mei 1889 di Essex, Inggris, Morison mengawali hidupnya sebagai juru tulis.
Suatu hari di tahun 1912, ia membaca sebuah...
