Awal April 2018 ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Festival. Ada yang berbeda di perhelatan tahun ini, yaitu diadakannya Fishing Festival. Bukan hanya baru, tetapi lomba memancing di perairan selat Bali tersebut ternyata dibanjiri peserta yang bukan hanya dari Banyuwangi saja, tetapi juga dari pemancing dari kota lainnya.
“Animo masyarakat untuk Fishing Festival sangat tinggi. Peserta banyak yang datang dari luar kota. Ada yang dari Tangerang, Jakarta, Surabaya, juga dari Sampang, Bali, Jember, termasuk pemancing lokal. Total keseluruhan ada 675 peserta,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo.
Hary mengungkapkan, salah satu daya tarik Fishing Festival ini adalah spot mancing-nya. Posisi Selat Bali bagian utara ini berbatasan dengan Laut Jawa, sehingga memungkinkan banyak golongan ikan demersal, ikan laut dalam seperti ikan cakalang dan ikan putihan.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, tak menyangka event lomba mancing ini dapat menarik minat peserta yang besar. “Fishing Festival ini bisa jadi event pariwisata yang menarik yang bisa mendatangkan sekaligus mengumpulkan para pecinta mancing dari berbagai daerah.
Baca Juga
“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya kami menjaga kelestarian laut Banyuwangi. Dengan banyaknya titik pantai yang bisa menjadi tempat wisata seperti ini, maka akan terbentuk kelompok sadar wisata yang ikut menjaga pantai dan ikut serta membersihkannya,” jelasnya.
Banyuwangi Fishing Festival sendiri sengaja digelar pada bulan April karena menjadi bagian dari peringatan Hari Nelayan yang jatuh setiap tanggal 6 April. Untuk itu, panitia tidak hanya sekadar menggelar lomba mancing, tapi juga disisipi dengan misi menjaga laut. Selain itu, para peserta juga dibekali dengan kantong sampah untuk memunguti sampah plastik yang ada di lautan.