Agenda Media, Publik, dan Public Relations

Dengan informasi yang akurat, besar kemungkinan sebuah organisasi bisa mengatasi persoalan yang timbul akibat informasi yang keliru, mendidik masyarakat, membangun agenda public dan politik, dan menghasilkan dukungan publik.

Komunikasi Strategis Perusahaan

Pada dasarnya, sebuah organisasi selalu memiliki informasi dan perspektif yang berguna, namun yang sering dijumpai adalah organisasi belum atau tidak bisa berkomunikasi kepada publik. Untuk mendapatkan akses ke saluran informasi yang paling signifikan, yakni media massa, sebuah organisasi harus memahami kebutuhan para gatekeepers (penunggu pintu gerbang) media massa.

Organisasi juga harus belajar tentang teknik yang diperlukan untuk meningkatkan ketrampilan dalam menciptakan dan mengelola informasi secara efektif agar bisa hadir di media, dan mengembangkan strategi untuk memobilisasi sumber daya mereka untuk membangun advokasi media.

Komunikasi strategis untuk organisasi dapat dibagi menjadi tiga wilayah. Pertama, advokasi media. Advokasi media adalah penggunaan media massa strategis sebagai sumber daya untuk memajukan inisiatif kebijakan sosial atau publik.

Ini dilakukan dengan menggunakan seperangkat teknik yang diambil dari public relations, periklanan, jurnalisme investigatif, dan lobi akar rumput. Melalui advokasi media, organisasi bisa membingkai isu-isu kebijakan publik dan secara aktif masuk ke dalam forum atau arena debat publik.

Area kedua adalah jaringan. Disini organisasi atau perusahaan bekerja bersama-sama dengan anggota organisasi sendiri dan organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama. Jaringan dapat memperluas basis keanggotaan organisasi dan menginformasikan kepada khalayak sasaran dengan jumlah yang lebih besar dari yang bisa dilakukan organisasi bila bekerja sendirian.

Hal ini mendorong pembentukan koalisi dan memberikan saluran untuk bekerja dan perencanaan bersama. Jaringan media sosial, internet, dan telepon merupakan media yang bisa meningkatkan kemampuan organisasi atau perusahaan berkolaborasi dalam pesan membentuk, berbagi sumber daya informasi dan menghubungkan pendukung untuk media massa.

Area ketiga adalah menciptakan dan mendistribusikan media yang dimiliki oleh organisasi seperti newsletter atau program televisi. Teknik ini akan membantu organisasi dalam mengatasi persoalan ketika media massa tidak mau atau enggan menerima pesan organisasi atau tidak kooperatif.

Produksi media yang kreatif dapat melengkapi akses ke media massa dan membongkar keterbatasan liputan berita. Sebagai produser media, dokumenter, spot iklan, newsletter, atau TV dan forum radio yang dibuat dan dimiliki organisasi akan dapat menceritakan kisah organisasi itu sendiri dan menjelaskan masalah organisasi melalui media yang berada di bawah kontrol organisasi.

Melengkapi itu, organisasi perlu mengadakan pelatihan yang berfokus terutama pada advokasi media dan produksi media serta distribusi informasi. Ini adalah masalah mendasar yang perlu segera diatasi. Namun demikian, semua itu tidak akan bisa dilaksanakan bila tidak ada perencanaan media yang efektif.

Pages: 1 2 3
Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)