5 TEMA MENARIK YANG BISA DIANGKAT PRAKTISI PR MENJADI CERITA, APA SAJA?

Cerita atau storytelling dapat menjadi strategi yang efektif dalam menciptakan pengalaman merek yang menarik dan autentik bagi publik. Persoalannya adalah tema-tema atau cerita tentang apa yang bisa menarik perhatian public?

Tahun 2016 ketika meluncurkan Galaxy S7 Edge, dengan menggunakan teknologi Projection Mapping, Samsung menceritakan kehebatan produknya dalam format gambar dan animasi pada tiga gedung bertingkat di London.

Proyeksi tersebut mencakup tampilan berbagai ikon dan fitur-fitur canggih dari smartphone Galaxy S7 Edge, seperti fitur kamera, kemampuan tahan air, dan layar yang melengkung. Dengan teknologi Projection Mapping, Samsung memproyeksikan gambar dan animasi yang mengesankan pada tiga gedung bertingkat, menciptakan pengalaman visual yang mengagumkan dan menarik perhatian banyak orang.

Penggunaan teknologi Projection Mapping memungkinkan Samsung mempromosikan produk mereka secara kreatif dan mengesankan, menciptakan kesan yang kuat dan tak terlupakan di antara konsumen yang melihatnya. Teknologi ini juga memungkinkan Samsung untuk menjangkau khalayak yang lebih luas daripada iklan tradisional, karena dapat dilihat oleh banyak orang di lokasi yang strategis dan disiarkan melalui media sosial dan berita.

(1) Konten cerita bisa juga berupa asal usul merek. Cerita tentang asal usul merek dapat membantu merek untuk menciptakan pengalaman merek yang autentik dan bermakna bagi publik. Dalam hal ini, PR dapat menggali kisah-kisah dari pendiri atau tokoh-tokoh penting merek untuk menjelaskan dan memperkuat nilai dan visi merek.

Salah satu merek yang berhasil menggunakan cerita tentang asal-usul mereka adalah Toms, merek sepatu dan aksesoris yang didirikan pada tahun 2006 oleh Blake Mycoskie. Cerita asal-usul merek Toms yang sering dikomunikasikan adalah tentang perjalanan Mycoskie ke Argentina, di mana ia melihat kekurangan sepatu yang cukup serius di kalangan anak-anak di pedesaan.

Setelah kembali ke Amerika Serikat, ia menciptakan merek Toms dengan model One for One, yang berarti untuk setiap pasang sepatu yang dibeli, merek ini memberikan satu pasang sepatu gratis kepada anak-anak di daerah yang membutuhkan. Cerita ini berhasil menarik perhatian konsumen dan media, serta memperkuat nilai-nilai merek seperti kesadaran sosial dan kemanusiaan.

Merek ini juga mampu menunjukkan dedikasinya terhadap membantu orang lain dan memberikan manfaat sosial yang nyata. Karena itu, cerita asal-usul Toms menjadi bagian yang sangat penting dari strategi pemasaran mereka dan telah membantu merek ini membangun basis pelanggan setia yang kuat.

(2) Cerita tentang keberhasilan merek juga bisa menjadi konten yang menarik. Cerita tentang keberhasilan merek dapat menjadi inspirasi bagi publik, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap merek. Dalam hal ini, PR dapat menggunakan kisah-kisah tentang klien atau pengguna merek yang sukses untuk memperkuat narasi merek yang diinginkan.

Konten cerita ini sangat sering digunakan oleh banyak merek. Meski sering, namun pengalaman masing-masing yang berbeda menjadi konten cerita tentang keberhasilan tetap menarik. Nike misalnya, memperkenalkan kampanye "Just Do It" pada tahun 1988. Ini cerita tentang perjuangan atlet-atlet sukses yang mengenakan produk Nike. Kampanye ini menjadi sangat populer dan membantu Nike menjadi merek olahraga terkemuka di dunia.

Coca-Cola juga menggunakan cerita tentang keberhasilan. Salah satunya adalah cerita tentang bagaimana minuman berkarbonasi mereka ditemukan dan dijual pertama kali pada tahun 1886. Mereka juga menggunakan cerita-cerita seperti kampanye "Share a Coke" yang mempromosikan pengalaman berbagi minuman Coca-Cola bersama orang yang dicintai.

Yang juga menarik adalah cerita yang (3) menampilkan konflik atau tantangan merek, misalnya tentang konflik atau tantangan yang dihadapi oleh merek. Konten seperti itu dapat membantu merek untuk menunjukkan nilai dan integritas merek dalam mengatasi masalah atau krisis. Dalam hal ini, PR dapat menggunakan kisah-kisah tentang bagaimana merek mengatasi tantangan atau krisis untuk memperkuat narasi merek yang diinginkan.

Pada tahun 2018, Nike merilis kampanye iklan "Dream Crazy" yang menampilkan mantan quarterback NFL Colin Kaepernick sebagai naratornya. Kaepernick adalah seorang aktivis hak sipil yang kontroversial karena mengambil tindakan protes terhadap kekerasan polisi terhadap warga kulit hitam dengan berlutut selama lagu kebangsaan pada saat bermain bola di lapangan.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)