5 Tips Menjadi Public Relation (PR) yang Kompeten

Konon, program PR melulu berkutat ‘menggarap media lewat strategi media relations atau pemerintah lewat strategi goverment relations. Namun sekarang, aplikasinya jauh lebih kompleks dengan konsep-konsep kreatif dan otentik. Program PR saat ini juga tidak semata ditujukan untuk satu stakeholder, melainkan langsung menyentuh publik ataupun konsumen, yang belakangan populer disebut Marketing PR.

Ong Hock Chuan, Technical Advisor Maverick.

Adapun Ong Hock Chuan, Technical Advisor Maverick, yang juga salah satu tokoh dan praktisi PR di Tanah Air, menggarisbawahi kesadaran para pemilik merek/korporasi untuk membangun dan mempertahankan relevansi dengan khalayak meningkat. Untuk itu, ia pun membeberkan sejumlah tips yang bisa diterapkan ataupun dilakukan praktisi PR masa kini agar menjadi PR yang kompeten dan mampu memberikan nilai tambah bagi para stakeholder.

1. Clear Thingking Clean Execution. Sebagai seorang PR (konsultan komunikasi) pertama harus mengetahui kebutuhan dasar dan utama yang dibutuhkan klien lewat analisa masalah (tantangan, objektif, kekuatan, kelemahan) untuk kemudian dibuatkan strategi komunikasi yang sesuai dengan karakter klien. Sehingga jika kita mampu memahami klien dan karakter perusahaan dan personalnya secara baik maka kita akan dapat memberikan masukan (rekomendasi komunikasi) yang tepat.

2. Strategic Thinking, Setelah mampu menganalisa dengan baik kemudian seorang PR yang baik harus mampu menyusun strategi komunikasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan baik antara pemberi informasi (klien) dan penerima informasi (masyarakat, media massa (cetak dan elektronik), pemerintah, maupun yang lainnya). Selain strateginya harus tepat sasaran juga konten yang disampaikan harus bisa dicerna secara baik dan cepat oleh penerima.

3. Berani. Orang PR harus berani untuk membuat hal – hal yang tidak biasa menjadi luar biasa, terutama dalam keputusannya menetapkan strategi. Selain itu di case study lain, misalnya saat proses pitching, orang PR harus bisa menetapkan kualitas dan standar mutu yang tinggi sehingga klien pun bisa menghargai apa yang sudah kita kerjakan. Kualitas akan menuntun kita kepada klien yang berkualitas juga.

4. Relevan. Ketika kita mengerjakan suatu pekerjaan dan tantangan, hal yang paling utama dari seorang PR untuk bertindak adalah relevan. Artinya tidak neko – neko, daya kreatifitasnya juga harus disesuaikan dengan situasi kondisi yang ada sehingga dalam berpikir dan bertindak relevan dengan apa yang diinginkan klien dan kebutuhannya, serta nyambung dengan konten yang akan dikomunikasikan.

5. Make a Different. Diferensiasi menjadi salah satu kunci bagi seorang PR untuk menjadi “berbeda” dibandingkan lainnya (kompetitor). Sehingga seorang PR juga harus bisa, tidak hanya sekedar 'out of the box' tapi juga mampu menemukan ceruk, channel, dan selalu update dengan perkembangan jaman (baik teknologi, sosial, budaya, dan lainnya).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)