Frisian Flag Kembali Gelar Edukasi Gizi

Stunting masih menjadi permasalah gizi sekaligus isu sosial di Indonesia. Data terbaru Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia saat ini mencapai 30,8%. Itu artinya, masih jauh di atas ambang yang ditetapkan WHO, yakni sebesar 20%.

Oleh karena itu, Frisian Flag Indonesia (FFI)--sebagai perusahaan yang berkomitmen membantu anak-anak Indonesia meraih potensi tertingginya—memutuskan untuk menggelar program edukasi gizi secara berkelanjutan. Tahun ini, program edukasi gizi FFI diawali dengankegiatan diskusi media bertajuk MilkVersation, yang dihelat hari ini (23/1) di Jakarta.

Diskusi media yang digelardalam rangkaian menyambut Hari Gizi Nasional itu, mengangkat tema stunting. Pada kesempatan itu, FFI menghadirkan dua pembicarapakar, yakniDokter Anak Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS. Keduanya membahas mengenai upaya dan langkah yang perlu diambil untuk mencegah dan mengatasi stunting di Indonesia.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro menerangkan, Masih tingginya angka stunting memiliki implikasi terhadap kualitas generasi penerus bangsa. Di momen peringatan Hari Gizi Nasional ini, FFI mengajak para pemangku kepentingan, pakar terkait, serta masyarakat luas untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting.”

Salah satun caranya, lanjut Andrew, dengan melakukan penerapan investasi protein dan pangan hewani sejak dini, seperti rutin mengonsumsi susu sebagai salah satu sumber protein hewani bergizi baik. “Inisiatif ini sejalan dengan komitmen perusahaan yang berupaya untuk mendukung masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang, salah satunya dengan senantiasa menghadirkan rangkaian inovasi produk yang bergizi, berkualitas, dan terjangkau, serta menginisiasi program-program edukasi gizi bagi masyarakat,” tuturnya.

Diyakini Andrew, percepatan penurunan angka stunting dapat diupayakan, salah satunya dengan memperbaiki status gizi dan kesehatan masyarakat. “Upaya ini tentu perlu dilakukan secara bersama-sama, dan dimulai dari pembentukan keluarga yang kuat. Karena masalah stunting bukan hanya berdampak pada penderitanya, tapi juga menentukan kapasitas generasi selanjutnya, dalam menjaga keberlangsungan bangsa di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)