Pada umumnya, kampanye yang dilakukan oleh SnapApp akan berkisar seputar sebuah konten berbentuk panjang seperti kertas putih, dan akan digunakan untuk menginspirasi dan menyampaikan pengalaman-pengalaman interaktif seperti asesment, kuis dan kalkulator.
2. Menciptakan Kesempatan-kesempatan untuk Memimpin
Tahap selanjutnya di dalam kampanye adalah menetapkan tujuan bagi tim agar dapat memimpin di antara kompetitor. Untuk mencapai sebanyak-banyaknya audiens dan meningkatkan kesempatan untuk mengkonversi, Lena beserta timnya menggunakan konten interaktif untuk memvariasikan konten dan mendorong audiens untuk bertindak. Cara ini membantu mereka untuk dapat memastikan bahwa mereka meraih atensi dari calon-calon pelanggan yang memiliki persona-persona unik dan tahapan-tahapan di dalam perjalanan pembeli.
Berikut ini beberapa ide-ide untuk memecah pilar konten ke dalam aset-aset tambahan: postingan blog, slide presentasi, webinars, asesment, kuis, poling, infografis, maupun postingan tweet dan facebook.
Dengan menggunakan konten interaktif, brand tidak hanya mendapat kesempatan untuk melakukan konversi di sepanjang durasi kampanye, namun juga mampu memungkinkan brand untuk mendapat data unggulan. Dengan survei, kuis dan asesment, brand dapat mengumpulkan jawaban-jawaban untuk setiap pertanyaan yang dapat membantu mereka untuk mencetak angka serta memimpin di antara kompetitor.
3. Identifikasi Calls to Action
Setelah tema dan aset ditentukan, brand dapat mulai memikirkan tentang promosi dan calls-to-action. Seperti kebanyakan marketers, Lena dan timnya menggunakan dua pendekatan: promosi tertarget di dalam daftar in-house dan promosi luas untuk memperluas jangkauan calon pelanggan.
Promosi luas yang biasa dilakukan oleh SnapApp biasanya melibatkan sosial media dan media berbayar. Di sini, mereka menggunakan internet dan tidak tahu secara pasti siapa sebenarnya yang mereka raih. Oleh karena itu, menurut Lena penting sekali bagi brand untuk membuat calls-to-action sespesifik dan semenarik mungkin.
SnapApp menemukan bahwa calls-to-action yang interaktif akan lebih menarik dibandingkan CTA yang berorientasi pada aksi karena keinginan alamiah manusia untuk menilai, berkompetisi, membandingkan dan berbagi. SnapApp melihat adanya kecenderungan atau potensi klik yang lebih tinggi melalui panggilan untuk beraksi yang interaktif seperti “Lihat bagaimana kamu menyusunnya!” atau “Tes pengetahuan Anda” dibandingkan pendekatan CTA seperti “Get The Report”.
4. Meningkatkan Touchpoint Email
Cara kedua untuk membuat konten menjadi yang terdepan di mata audiens adalah melalui promosi yang tertarget. Sebuah laporan dari Circle Research menemukan bahwa 42% marketer B2B percaya bahwa email marketing mereupakan strategi paling efektif untuk membuat kontak, membuat case kuat bagi marketers untuk menggunakan database email dengan lebih baik.
Oleh sebab itu, berikan email kepada database secara reguler – namun hal ini juga mendatangkan tantangan untuk membuat program email yang memiliki konten berkualitas cukup tinggi. Memecah aset inti kampanye ke dalam beberapa program interaktif sendiri sebenarnya dapat membuat brand memiliki cukup banyak stok informasi untuk di email kepada para pelanggan di databasenya.