HokBen Dukung 350 Siswa Putus Sekolah Jalani Kejar Paket C

Sejak 2001, HokBen—pelopor makanan bergaya khas Jepang di Indonesia—memiliki komitmen untuk menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berlandaskan dua pilar, yakni HokBen Cinta Pendidikan dan HokBen Berbagi dengan Sesama.

HokBen Berbagi dengan Sesama” memiliki program rutin Donor Darah (internal dan eksternal) dan Buka Puasa bersama Anak Yatim. Sementara itu, pada pilar Cinta Pendidikan, HokBen telah menggelar sejumlah inisiatif yang berdampak pada masyarakat luas. Antara lain, Beasiswa Anak Petani Vendor Sayur HokBen, Beasiswa Anak Karyawan, Kejar Paket C, dan lainnya.

Paling anyar, tahun ini, di bawah payung “HokBen Cinta Pendidikan”, HokBen berinisiatif mendukung Sekolah Nara di Kelurahan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, dan Kejar Paket C untuk 350 warga belajar. Untuk inisiatif tersebut, HokBen bekerja sama dengan Yayasan Nara Kreatif.

Dikatakan Francisca Lucky, Marketing Communication Group Head HokBen, dukungan tersebut diwujudkan HokBen dengan memberikan bantuan sebesar Rp 690.000.000 secara langsung kepada Nezatullah Ramadhan selaku Founder Nara Kreatif, pada hari ini (10/12), di Jakarta. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk beasiswa bagi 350 anak putus sekolah dalam mengikuti program Kejar Paket C.

Kerja sama dengan Yayasan Nara Kreatif ini, kami harapkan bisa ikut mendukung pendidikan nasional dengan memberikan kesempatan luas kepada warga di Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Dalam hal ini, untuk mendapatkan Ijasah setara SMA melalui program Kejar Paket C di Sekolah Nara," paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “Share to Love, Love to Share” adalah slogan CSR HokBen. Dipilihnya dua pilar itu, Pendidikan dan Berbagi dengan Sesama, karena HokBen meyakini bahwa pendidikan adalah hal penting yang dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi Iebih baik dari sebelumnya. “Sementara itu, 'Berbagi dengan Sesama' sejalan dengan slogan CSR HokBen,” ujarnya.

Ditambahkan Nezatullah, saat ini ada 301.127 siswa SD hingga SMA/SMK yang putus sekolah. “Menurut data Statistika.data.kemendikbud.go.id, dari total jumlah siswa putus sekolah yang tersebar di 34 propinsi di Indonesia, ada 7.667 siswa mengalami putus sekolah di provinsi DKI Jakarta pada tahun ajaran 2018/2019,” ucapnya.

Oleh karena itu, Yayasan Nara memiliki visi memberikan akses pendidikan non formal bagi 3 juta anak-anak prasejahtera di Indonesia pada tahun 2033, dengan mengembangkan bisnis pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. "Dukungan yang diberikan HokBen sangat membantu kami dalam mengejar target 1.000 lulusan warga belajar melalui kejar paket di Sekolah Nara,” tutup Nezatullah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)