Pemerintah Ajak Semua Pemangku Kepentingan untuk Kampanye “Cuci Tangan Pakai Sabun”

Sejumlah kampanye penanggulangan Covid-19 tengah digencarkan oleh pemerintah Indonesia. Diawali dengan kampanye nasional “Pemakaian Masker” pada Agustus, kampanye “Jaga Jarak” pada September, dan kampanye “Cuci Tangan Pakai Sabun” (CTPS) pada Oktober ini. Kampanye nasional CTPS bertepatan dengan Hari CTPS Sedunia yang jatuh setiap tanggal 15 Oktober.

Di Hari Cuci Tangan Sedunia, yang jatuh pada hari ini (15/10), Kemitraan Swasta-Pemerintah untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KSP-CTPS) mengajak semua pemangku kepentingan untuk bergabung untuk menjadikan kebersihan tangan dapat dilakukan semua orang; bekerja secara kolaboratif dengan semua pemangku kepentingan untuk perilaku CTPS; memastikan bahwa promosi dan ketersediaan sarana cuci tangan terawat dan berkelanjutan; serta menyampaikan pengetahuan tentang cuci tangan dengan benar. Sejatinya, kampanye edukasi ini dapat mengubah perilaku bersih dan sehat masyarakat.

Dalam rangkaian kampanye CTPS, Kementerian Kesehatan juga menggelar webinar bertajuk “Kampanye Nasional & Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia” pada hari ini (15/10).

Objetikf dari webinar ini adalah untuk membahas pentingnya sinergi pemerintah dan mitra pembangunan serta para pemangku kepentingan dalam upaya perubahan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun.

Untuk itu, Kemitraan Swasta-Pemerintah mengeluarkan Seruan Aksi Nasional "Tangan Bersih untuk Semua". Ke depan Kemitraan yang diinisiasi oleh 19 perusahaan, lembaga, dan asosiasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi yang berkelanjutan.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta semua kementerian/lembaga dan pemangu kepentingan untuk mendorong pentingnya praktik cuci tangan pakai sabun demi mencegah penyebaran Covid-19 dan penyakit menular lainnya.

“Saya juga meminta semua mitra untuk menyediakan fasilitas cuci tangan dengan menggunakan air dan sabun di tempat kerja masing-masing. Kementerian Kesehatan juga akan berkolaborasi dengan sektor swasta dan organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan akses ke fasilitas cuci tangan dengan sabun,” ucap Terawan.

Lebih jauh ia meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan kampanye cuci tangan pakai sabun di daerahnya masing-masing. Selain itu, pemerintah daerah juga diminta untuk menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun di seluruh rumah tangga, lembaga, lokasi pariwisata, dan tempat umum lainnya.

Sejumlah menteri yang ikut berpartisipasi dalam Seruan Aksi Nasional "Tangan Bersih untuk Semua" adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Agama Fahcrul Razi, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Abdul Halim Iskandar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Pada hari CTPS sedunia kali ini, digelar dua serial webinar (pagi dan sore) yang disiarkan secara live streaming di Zoom dan Youtube Kemenkes dan Katadata. Pada sesi pertama, dihadirkan 4 kepala daerah dan para Dirjen/Deputi dari 9 kementerian yang terkait dan mengeluarkan regulasi untuk protokol kesehatan. Pada sesi ini dibahas apa saja tantangan dalam implementasi kebijakan yang telah dikeluarkan menteri-menteri, gubernur dan bupati/wali kota.

Selanjutnya, pada sesi dua, pada sore hari merupakan diskusi para pegiat kemitraan swasta-pemerintah untuk perilaku CTPS (KSP-CTPS), dan pentingnya sinergi dalam promosi maupun menutupi gap sarana di tempat kerja, pabrik, pusat bisnis dan niaga, sekolah/madrasah, tempat ibadah, komunitas, destinasi wisata, dan tempat umum lainnya.

KSP-CTPS yang diinisiasi oleh 19 perusahaan, lembaga/asosiasi pengusaha (pemerintah dan non-pemerintah) mempublikasikan naskah (sekaligus video): Seruan Aksi Nasional “Tangan Bersih untuk Semua”. Sesi ini membahas tantangan kemitraan yang berkelanjutan, yang bukan hanya CTPS (sebagai pilar kedua Sanitasi Total Berbasis Masyarakat/STBM), namun kemitraan untuk pencapaian seluruh 5 pilar STBM di seluruh pelosok Indonesia.

STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat. Lima pilar SBTM adalah Stop Buang Air Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengamanan Sampah Rumah Tangga, dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)